Makassar (ANTARA) – Latihan Operasi Gabungan Terpadu Penanggulangan Bencana Koarmada II ikut melibatkan empat kapal perang Angkatan Laut dan satu “Sea Rider”.
“Latihan demi latihan terpadu terus dilakukan agar semuanya berjalan lancar dan sukses,” ujar Komandan Satuan Kapal Patroli (Dansatrol) Lantamal VI Kolonel Laut (P) Victor Pardamean Y Siagian di Makassar, Kamis.
Latihan terpadu itu dilaksanakan di dermaga Layang Markas Komando Pangkalan Utama TNI AL VI (Mako Lantamal VI) Makassar. Keempat kapal perang dan sea rider itu disiapkan untuk mendukung latihan operasi gabungan tersebut.
Empat kapal perang tersebut yakni Kapal Angkatan Laut (KAL) Mamuju I-6-64, KAL Suluh Pari I-6-6.0, KAL Birang I.6-61, dan Patkamla Pulau Langkai serta satu Sea Rider.
Para personel TNI melibatkan semua satuan dari matra berbeda yakni pasukan TNI AD, Paskhas TNI AU, Marinir TNI AL, Pasukan Korps Brimob Polda Sulsel, satgas kesehatan, satgas evakuasi, satgas SAR, satgas pengungsi serta instansi terkait lainnya.
“Dalam latihan ini dijelaskan tentang tugas dan fungsinya masing-masing bagian yang terlibat dalam hal kesiapan operasi baik personel maupun material, yang kemudian dilanjutkan dengan embarkasi personel maupun material ke dalam KRI,” katanya.
Setelah itu, lanjut Kolonel Victor, tim melaksanakan pertolongan lewat jalur laut dengan KRI di daerah yang terisolir kemudian selanjutnya dilaksanakan penyelamatan korban.
Dalam latihan tersebut keempat kapal perang dan “sea rider” tersebut disimulasikan bersama seluruh unsur Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) TNI lainnya bergerak ke daerah bencana dan menolong korban bencana alam.
“Saat tiba di daerah bencana, empat unsur kapal perang dan sea rider TNI AL itu dengan sigap melaksanakan demonstrasi operasi penanggulangan bencana dan segera berkoordinasi dengan satuan tugas lainnya guna menolong korban bencana alam di Kota Palu,” ucapnya.