Ambon (ANTARA) – Lantai rumah seorang warga di Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon dilaporkan mengeluarkan hawa panas yang tidak biasa pascagempa bumi magnitudo 6,5 mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya pada 26 September 2019.
Lantai rumah keluarga Hutapea yang berada di blok 2 Nomor 89 komplek perumahan BTN Wayame, Senin, dilaporkan mengeluarkan hawa panas yang tidak biasa sejak guncangan gempa magnitudo 6,5.
Ny Christin Hutapea (53) saat ditemui di rumahnya, mengatakan lantai ruang keluarga mulai mengeluarkan hawa panas dengan suhu yang cukup tinggi sesaat setelah gempa terjadi, dan tidak kunjung mereda hingga kini.
Semula ia dan keluarga menduga hawa panas tersebut disebabkan oleh adanya gangguan listrik, tetapi setelah memadamkan aliran listrik di rumahnya, hawa panas masih tetap terasa.
“Mulai panas sejak gempa itu dan suhunya belum turun sampai sekarang. Tadinya kami kira itu ada hubungannya dengan aliran listrik, tetapi lantainya masih tetap panas walau listrik sudah dipadamkan,” katanya.
Kendati luasan hawa panas tidak mencapai keseluruhan lantai ruang keluarga, kejadian ini membuat keluarga Hutapea merasa panik dan was – was akan akan terjadi sesuatu pada bangunan rumah mereka.
Peristiwa yang tidak biasa tersebut, kata Christin sudah dilaporkan ke Pusat Penelitian Laut Dalam (P2LD) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan mereka mengirimkan satu peneliti untuk mengambil data.
“Panasnya tidak di keseluruhan lantai ruang keluarga, tetapi kami agak takut. Tadi sudah ada peneliti LIPI yang datang mengukur suhunya, katanya panas lantai mencapai 42 derajat celcius,” ucap Christin.
Ahli geologi dari P2LD LIPI Fahreza Sasongko yang sementara meneliti mengenai dampak gempa tektonik magnitudo 6,5 di Ambon, saat dihubungi mengakui seorang peneliti sudah diturunkan ke rumah keluarga Hutapea untuk mengambil data awal.
“Tadi, karena saya tidak sempat jadi ada teman yang sudah ke sana untuk mengambil data awal. Sore ini saya akan ke sana lagi untuk memeriksa lebih lanjut, hasilnya akan kami konfirmasi,” kata Fahreza.
Selain rumah keluarga Hutapea, diketahui lantai ruangan kantor Satuan Kerja Wilayah Balai Jalan PPK V yang persis bersebelahan dengan rumah keluarga Hutapea mengalami hal yang sama, dengan titik sebaran hawa panas yang lebih banyak.