Ambon (ANTARA) – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Maluku membenarkan ratusan pekerja kilang gas LNG dari Teluk Bintuni Provinsi Papua, tiba dan transit di Kota Ambon, Kamis (7/5).
“Mereka merupakan pelaku industri strategis terutama minyak dan gas. Mereka dari Bintuni dan tiba di Ambon untuk transit dengan status pelaku perjalanan, selanjutnya dikarantina selama 14 hari,” kata Ketua Harian GTPP) Covid-19 Maluku, Kasrul Selang, di Ambon, Jumat.
Masuknya para pekerja sektor migas menggunakan jasa penerbangan tersebut, menurut Kasrul, merupakan tindak lanjut dari Keputusan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk membuka lagi akses layanan seluruh moda transportasi umum sejak 7 Mei 2020.
Kasrul menyatakan, Pemprov Maluku mendukung kebijakan Menhub tersebut karena dilakukan dalam skala terbatas dan dibatasi untuk sektor migas atau industri strategis lainnya.
Para pekerja yang tiba di Ambon, menurutnya hanya 31 orang yang berasal dari Sulawesi dan Jakarta, di mana Ambon merupakan salah satu tempat transit dan karantina yang ditetapkan perusahaan migas di Teluk Bintuni, selain Jakarta.
Para pelaku perjalanan tersebut, kemudian menjalani karantina di dua hotel di Kota Ambon yang ditetapkan perusahaan yakni hotel Santika di Kebun Cengkeh, kecamatan Sirimau sebanyak 11 orang dan hotel The Natsepa di Desa Suli, Pulau Ambon, kabupaten Maluku Tengah (20 orang).
Sebelum diberangkatkan mereka juga telah menjalani pemeriksaan kesehatan sesuai standar pencegahan COVID-19, sehingga dipastikan sehat dan bebas pandemi itu.
“Pelaku perjalanan ini tidak bisa di karantina di sejumlah lokasi yang ditetapkan Pemprov Maluku, karena tidak memenuhi syarat yang dibutuhkan untuk sektor migas,” katanya.
Menurutnya, sebelum para pekerja tersebut tiba di Ambon, pada kedua hotel tersebut telah ditempatkan tenaga dokter dan medis, begitu pun semua petugas di kedua hotel sudah menjalani pemeriksaan dengan kit tes cepat (rapid test).
“Para pekerja ini juga sebelum diberangkatkan telah menjalani tes cepat dan hasilnya negatif. makanya para pekerja dan manajemen perusahaan juga meminta semua petugas hotel diperiksa kesehatannya, sehingga seluruhnya bebas penularan COVID-19,” ujarnya.
Dia menambahkan, dalam setiap penerbangan hanya ada 25-30 orang pekerja migas yang tiba di Ambon untuk dikarantina 14 hari, di mana pada hari ke-15 sebanyak 25 hingga 50 orang yang akan berangkat dari Ambon menuju lokasi perusahaan di Teluk Bintuni melalui Bandara Babo, provinsi Papua.
“Sselama masa karantina Gugus Tugas Provinsi dan Kota Ambon hanya melakukan supervisi, sedangkan seluruh masalah kesehatannya ditangani oleh manajemen perusahaan dan tim dokter yang telah ditetapkan,” tandas Kasrul.