
Jakarta (ANTARA) – Tim nasional bola basket 3×3 Indonesia mendapat pelajaran berharga dari kekalahan mereka dalam turnamen 3×3 Asia Pacific Super Quest di Santa Rosa, Laguna, Filipina, Sabtu.
Timnas Indonesia yang tampil dengan menggunakan nama Tangerang itu tak sekali pun mengantongi kemenangan dalam turnamen bola basket 3×3 profesional Asia Pasifik tersebut. Tergabung di Grup B, Sandy Ibrahim Aziz dan kawan-kawan mengawali pertandingan dengan kalah 12-21 dari klub Filipina, Cebu Chooks.
Indonesia menelan kekalahan kedua setelah takluk dari tim lainnya asal Filipina, Butuan Chooks dengan skor 20-21. Sementara pada laga terakhir, timnas harus menyerah terhadap klub asal Mongolia Sansar MMC Energy 12-15.
Atas hasil itu, Tangerang menempati posisi juru kunci Grup B. Sementara dua klub yang masuk semifinal adalah Cebu Chooks yang keluar sebagai pemimpinnya klasemen grup dan Sansar MMC Energy sebagai runner-up.
Kedua tim tersebut akan melanjutkan pertarungan semifinal melawan pimpinan klasemen Grup A Zaisan MMC Energy dan runner-up Manila Chooks.
Baca juga: Timnas bola basket 3×3 putra jalani uji coba terakhir di Filipina
Manajer timnas bola basket 3×3 Ferri Jufry memastikan bahwa kekalahan tersebut menjadi bahan evaluasi untuk menghadapi SEA Games Vietnam nanti.
“Kami mendapat pelajaran berharga melawan tim-tim yang memang profesional di 3×3. Hasil ini menjadi evaluasi untuk perbaikan di sisa waktu sebelum berangkat ke SEA Games,” kata Ferri dalam siaran pers, Minggu.
Ia yakin kekalahan tiga beruntun itu juga tidak akan berpengaruh terhadap semangat bertanding pada pemain pada kejuaraan kawasan Asia Tenggara nanti.
“Hasil ini saya pikir tidak akan berpengaruh terhadap mental bertanding pemain. Sebaliknya, mereka akan lebih siap di SEA Games,” tuturnya.
Baca juga: Perbasi minta timnas 3×3 maksimalkan turnamen ABL demi SEA Games
Baca juga: Indonesia juara ABL 3×3 International Champions Cup 2022
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA 2022