Mamuju Tengah, BERANDARAKYAT.com – Nasib naas menimpa wanita paruh baya yang tinggal di Dusun Harapan Baru Km 1, Desa Babana, Kecamatan Budong-budong Kabupaten Mamuju Tengah kemarin (7/12) siang. Hidup hanya bersama 1 orang anaknya, Daeng Nanneng (59 tahun) kehilangan tempat tinggalnya akibat dilahap si jago merah saat sedang berkebun. Api diduga berasal dari kayu bakar yang dipakai oleh Daeng Nanneng memasak nasi pagi harinya.
Dari penelusuran wartawan berandarakyat.com siang (8/12) tadi, diketahui kronologis peristiwa pada Sabtu siang tersebut terjadi sekitar pukul 10.15 WITA. Dg. Nanneng yang selesai memasak nasi menggunakan kayu bakar, meninggalkan rumahnya sekitar pukul 09.00 WITA. Diduga api dari kayu bakar belum dimatikan secara total sehingga menyebabkan api kayu bakar merembet kearah sebelahnya yang kebetulan ada tabung gas LPG didekat kayu bakar hingga meledak dan menghanguskan bangunan rumah panggung kayu berukuran 5×6 meter milik wanita paruh baya tersebut. Pihak Damkar Mamuju Tengah sempat datang beberapa menit setelah kejadian untuk memadamkan api, namun karena kobaran api yang besar membuat rumah cepat sekali rata oleh tanah.
Adapun beberapa alat berharga yang ikut habis terbakar antara lain Lemari pakaian, tempat tidur, uang kurang lebih Rp. 800.000, handphone seharga Rp. 600.000, peralatan dapur, Gelang emas 5 gram, KTP dan 2 Kartu BPJS. Meski tidak ada korban dalam kejadian tersebut, jumlah kerugian ditafsirkan puluhan juta rupiah. Mengetahui hal tersebut, ketua RT setempat, Nurdin Umar langsung melaporkan kejadian kepada Pemerintah Desa Babana.
Mendengar kejadian tersebut, Dinsos Mamuju Tengah langsung bertindak cepat sore tadi (8/12). Kepala Bidang Linjamsos Dinas Sosial Mamuju Tengah, Baharuddin bersama anggota Tagana lainnya turun untuk memberikan bantuan kepada Dg. Nanneng.
“Bantuan yg diserahkan berupa bantuan sandang dan pangan antara lain Family kit, Food ware, Peralatan dapur, Baju sekolah, Beras Dan indomie,” ujar salah satu anggota Tagana Dinsos Mamuju Tengah, Fahri saat dikonfirmasi melalui pesan whatsappnya.
Meskipun sudah ada bantuan dari Dinas terkait, namun Dg. Nanneng, wanita yang kesehariannya hanya bekerja mencari brondolan buah kelapa sawit, bersama anaknya yang tunggal, Dandi (13 tahun) masih berharap bisa menerima bantuan rumah baru dari Pemerintah setempat.
(Tukiman)
