Mamuju – Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma’ruf Amin dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada tanggal 23 s.d 24 Februari 2023. Kabupaten Mamuju menjadi tempat orang nomor dua di republik Indonesia tersebut melakukan kunker.
Rencana kunker itupun mendapat sambutan hangat dari sejumlah pihak, termasuk dari salah satu aktivis di Sulbar, Aco Riswan. Menurutnya, kedatangan Wapres RI ke Sulbar perlu untuk disambut dengan menyampaikan sejumlah unek-unek yang selama ini menjadi permasalahan di Sulbar agar didengar oleh Pemerintah pusat.
“Tentu kedatangan Wapres adalah untuk melakukan kunjungan kerja, maka perlu kita sampaikan beberapa hal mengingat banyak permasalahan di Sulbar yang perlu disikapi karena dianggap sangat darurat,” ujar Aco kepada wartawan, Rabu (22/2).
Ia-pun merangkumkan sejumlah tuntutan yang akan disampaikan untuk menyambut kedatangan Wapres RI, diantaranya:
1. Penegakan supremasi hukum di Sulbar yang terbilang lemah dan mudah di permainkan.
2. Maraknya pertambangan Ilegal yang beroperasi di Sulbar.
3. Nama Polda Sulbar Sulawesi Barat seringkali terseret dibalik motif masuknya Tambang Ilegal di Sulbar.
4. Angka pertumbuhan Stunting semakin bertambah dari tahun-tahun ke tahun, maka perlu dipertanyakan alokasi anggarannya.
5. Kerusakan Lingkungan hidup terjadi dimana-mana dan cenderung ada pembiaran dari pihak berwenang.
6. Maraknya praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme di Sulbar telah menjadi Budaya sesuai dengan hasil survey KPK.
7. Meminta Copot Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat karena dianggap sangat mudah “masuk angin” (lemah), terbukti banyak kasus yang lolos begitu saja dan mandek di meja penyidik.
8. Persoalan Pendidikan yang tidak jelas pengalokasian anggarannya membuat pendidikan di Sulbar terbilang kerdil.
9. Angka kekerasan dan pelecehan seksual terbilang banyak dan marak di Sulbar.
10. Meminta atensi Wakil Presiden Republik Indonesia untuk Pemprov Sulbar, Polda Sulawesi Barat beserta Kejati Sulbar menyelesaikan masalah di atas. Jika tidak mampu maka tarik mereka dari Sulbar.
“Harapan kami, beberapa tuntutan di atas bisa segera diselesaikan, jika tidak maka kami menilai kedatangan Wapres (ke Sulbar) hanya seremonial, pencitraan, dan penghabisan anggaran,” lanjut Aco.
Untuk diketahui rencana kunker Wapres RI ke Provinsi Sulbar membawa sejumlah agenda, salah satunya yakni memberikan atensi terhadap permasalahan stunting di Sulbar mengingat saat ini Provinsi Sulbar merupakan daerah dengan angka kasus stunting tertinggi kedua nasional.