Mamuju – Kondisi jalan penghubung Kecamatan Bonehau dan Kalumpang yang ada di perbatasan Desa Banua dan Desa Buttuada, Kabupaten Mamuju saat ini sangat memprihatinkan. Jalan tersebut nyaris putus akibat dari abrasi air sungai yang sering banjir.
“Masalah yang paling penting kita mau angkat karena ini mendekati hari Natal, biasanya saudara-saudara ummat Nasrani yang akan pulang kampung ke keluarganya pasti melewati akses jalan ini,” ujar salah satu pemuda Kalumpang Raya, Aco Riswan.
Menurutnya, persoalan akses jalan saat ini harus menjadi prioritas meskipun banyak masalah yang perlu disuarakan secara bersama mulai dari sektor pendidikan, kesehatan dan pertanian.
“Diperkirakan jika ada banjir sekali lagi maka sudah pasti (jalan) akan terputus. Jika sudah terputus, dibutuhkan waktu lama untuk memperbaiki dikarenakan ada beberapa sawah masyakarat di samping jalan tersebut,” terangnya.
Pihaknyapun meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bisa segera memperbaiki infrastruktur yang nyaris terputus itu.
“Sehingga kami dari pemuda Kalumpang Bonehau mendesak pemerintah provinsi untuk segera memberikan solusi bagi masyakarat Bonehau Kalumpang terkait kondisi jalan penghubung yang nyaris terputus. Jangan (ketika) sudah putus, baru kita kaget lagi, ini yang harus kita antisipasi bersama,” ucap Aco.
Selain itu, menurut Aco, bukan hanya akses jalan penghubung itu yang perlu mendapat perhatian, hal lainnya yakni kondisi jembatan Hinua yang juga perlu segera diperbaiki secara maksimal.
“Ini (jembatan Hinua) wewenang Pemkab Mamuju dan kami berharap tidak hanya ditambal jembatannya tetapi dilakukan perbaikan secara maksimal karena sudah ada beberapa korban akibat dari kerusakan jembatan tersebut,” jelasnya.
Aco pun memastikan akan turun menggelar aksi demontrasi bersama dengan teman para pemuda dan masyarakat untuk mendesak pemerintah Provinsi dan Kabupaten menyikapi persoalan tersebut.