Warga Papua Barat diharap siap menuju normal baru

admin

Manokwari (ANTARA) – Seluruh elemen masyarakat di Provinsi Papua Barat diharapkan siap menuju tatanan normal baru dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Harapan tersebut disampaikan Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) XVIII/Kasuari/Papua Barat, Brigjen TNI Ferry Zein pada rapat evaluasi penanganan COVID-19 bersama Gubernur Papua Barat di Manokwari, Kamis.

Kasdam mengutarakan badan kesehatan dunia atau WHO memprediksi wabah corona ini dapat berlangsung lama. Kondisi memaksa orang di seluruh negara untuk memiliki tatanan atau kebiasaan baru dalam menjalankan aktivitas.

“New normal ini ibarat pedang bermata dua. Saat aktivitas berjalan normal ada ancaman kesehatan yakni tertular virus, disisi lain jika aktivitas ditutup maka perekonomian akan terganggu,” ucap Kasdam pada rapat evaluasi penanganan COVID-19 bersama gubernur Papua Barat tersebut.

Ia mengutarakan sejumlah negara di dunia saat ini telah menerapkan normal baru meskipun angka penularan COVID-19 di negara tersebut cukup tinggi. Langkah itu ditempuh untuk mencegah tekanan ekonomi yang lebih parah serta dapat menimbulkan dampak buruk lainya.

“Kasus COVID-19 di Indonesia masuk dalam kategori menengah. Begitu pula di Papua Barat, dibanding sejumlah daerah di Indonesia kita masuk dalam kategori sedang. Dari kajian epidemologi menunjukan kita belum siap, lalu pertanyaanya kapan kita siap,” ujarnya lagi.

Pada kesempatan itu Kasdam Brigjen Ferry Zein menyarankan gugus tugas penanganan COVID-19 Provinsi Papua Barat segera menyusun pentahapan menuju penerapan normal baru. Segenap persiapan harus dilakukan agar semua pihak tertib dalam menerapkan protokol kesehatan saat normal baru diberlakukan.

Menurut dia sebelum new normal berlaku, tahap pertama yang harus dilakukan adalah prakondisi. Pada tahap ini sosialisasi dan edukasi tentang protokol kesehatan harus digencarkan.

“Masyarakat dan seluruh elemen harus ditertibkan. Mau tidak mau kita saat ini sedang menuju new normal. Sejumlah daerah di Indonesia saat ini pun sedang menuju new normal,” ucapnya lagi.

Selain itu, lanjut Kasdam Kasuari, Papua Barat harus menentukan target tentang kapan normal baru bisa diterapkan. Wilayah serta aktivitas publik pun harus dipetakan agar dapat menyusun skala prioritas new normal.

“New normal tidak harus diterapkan serentak, maka kita harus punya gambaran prioritas. Daerah mana yang bisa lebih dulu menerapkan, begitu pula aktivitas publik misalnya transportasi, pendidikan, kegiatan ibadah dan lain sebagainya,” katanya lagi.

Untuk membantu proses edukasi, sosialisasi dan pendisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan Kodam XVIII Kasuari telah menyiapkan 2000 personil lebih yang tersebar di 13 kabupaten/kota.

“Kami juga sudah menginventarisir fasilitas umum, fasilitas publik serta berbagai aktivitas atau kegiatan masyarakat serta pelaku usaha untuk menuju penerapan new normal. Seperti pelabuhan, pasar, terminal, dermaga, tempat ibadah dan lain sebagainya,” sebut Ferry.

Ia menambahkan, Kodam Kasuari dan seluruh jajaranya siap membantu pemerintah daerah dalam menyiapkan normal baru di seluruh kabupaten/kota Papua Barat.

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer