Ambon (ANTARA) –
Menyikapi bencana alam gempa bumi tektonik yang hingga kini masih terus terjadi di Kota Ambon, Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat, Polda Maluku menggelar doa bersama dengan menghadirkan lima pimpinan agama di daerah ini.
“Musibah gempa bumi yang terjadi sejak 26 September lalu hingga saat ini merupakan sebuah cobaan yang diberikan Tuhan kepada masyarakat di Kota Ambon, Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat,” kata Kapolda Maluku, Irjen Pol. Royke Lumowa di Ambon, Minggu.
Sehingga digelar kegiatan doa bersama menghadirikan seluruh tokah agama mulai dari MUI, Sinode, Uskup, Walubi dan Hindu.
Kemudian Bupati Malteng, Sekretaris Kota, BMKG, BPBD, dan PMI juga hadir dalam kegiatan ini.
“Kita melaksanakan kegiatan bakumpul dan berdoa bersama terkait dengan musibah gempa bumi untuk memintah kepada Allah, Tuhan yang Maha Kuasa untuk melindungi kami dari musibah ini,” ujar Kapolda.
Gempa bumi yang terjadi merupakan peringatan Tuhan kepada manusia untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
“Saya rasa kita semua sudah berbuat, hadir bupati Malteng, Sekkot Ambon, kepala BPBD Provinsi, Kota, SBB dan Malteng, Ketua PMI, BMKG,” tandasnya.
Kepala BMKG sendiri merupakan tumpuan harapan masyarakat untuk mengetahui gempa, namun jangankan gempa ramalan cuaca sendiri saja kadang malam ini diprediksi tidak hujan padahal besok itu hujan, padahal namanya juga ramalam.
“Itu semua Tuhan sudah atur, jadi mari kita selalu mendekatkan diri kita kepada Tuhan, disamping aktivitas keseharian yang kita laksanakan,” tutur jenderal polisi bintang dua ini.
Dikatakan, gempa bumi yang terjadi menimbulkan duka yang sangat mendalam terhadap ribuan masyarakat yang ada ditiga daerah tersebut.
“Total pengunsi di tiga daerah ini (Kota Ambon, Malteng, dan SBB) sekitar 135 ribu orang, korban meninggal dunia 39 orang, rumah rusak berat, sedang, dan ringan sekitar 7.000-an unit,” ujar mantan Kakorlantas Polri tersebut.
Kapolda berharap semoga doa yang disampaikan dari para tokoh agama, bisa membawa kebahagian bagi para warga yang hingga kini masih hidup ditenda-tenda pengunsian.
“Semoga saudara-saudara kita ditenda biru itu, mereka bisa hidup tenang dan menghilangkan trauma akibat gempa termasuk anak-anak kecil. Gempa bisa berkurang-kurang sedikit dan bisa selesai atau hilang, biar kita bisa hidup normal kembali,” katanya.
Sementara itu Pangdam XVI/Mayjen TNI Marga Taufiq mengatakan, doa merupakan salah satu upaya untuk selalu mendekatkan diri kepada sang khaliq dalam menghadapi musibah gempa bumi yang terjadi saat ini.
Bencana seperti ini sekarang sementara wilayah Kota Ambon, Malteng, SBB, dan sejumlah wilayah lain baik di Maluku maupun Indonesia secara umum.
“Kami mengapresiasi Kapolda yang sudah melaksanakan doa bersama ini. Kegiatan-kegiatan ini juga akan terus kita laksanakan kedepan dan Saya juga sudah memerintahkan seluruh prajurit khusus yang beragama muslim untuk selalu berdoa di masjid-masjid, Kristen silahkan ke gereja-gereja maupun yang lainnya,” jelas Pangdam.
Teman se-angkatan Kapolda di Akabri 1987 ini menambahkan, dirinya bersama Kapolda memiliki keinginan untuk kegiatan doa bersama juga dilaksanakan bersama-sama dengan masyarakat yang ada di tenda-tenda pengunsian.
“Kita akan undang para tokoh agama juga untuk kita hadiri ditengah-tengah pengunsi untuk melaksanakan doa bersama ini,” ujar mantan Panglima Devisi II Kostrad itu.
Orang nomor satu di Kodam Pattimura itu menegaskan, instansi yang paling siap dan sigap dalam menghadapi segala mancam anccaman termasuk gempa bumi adalah TNI dan Polri. Untuk itu koordinasi dan komunikasi dari seluruh instanasi sangat diperlukan.
“Kami TNI dan Polri ini, siap 24 jam dalam segala situasi termasuk bencana. Kami juga selau hadiri ditengah-tengah masyarakat dalam situasi apapun, untuk itu mari kita koordinasi dengan baik, karena yang terjadi saat ini merupakan tanggungjawab kita bersama,” tegasnya.
Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kapolda Maluku atas terlaksananya kegiatan doa bersama.
“Doa bersama dan merupakan suatu kegiatan yang sangat positif, karena doa ini kekuatan yang luar biasa. Apresiasi kepada pak Kapolda karena sudah bisa mengumpulkan seluruh tokoh agama, masyarakat untuk berdoa bersama-sama untuk Maluku ini bisa keluar dari bencana yang dialami. Luar bisa kegiatannya,” kata Bupati.
Ditegaskan, pemerintah kabupaten Maluku Tengah terus berkoordinasi dengan Polda Maluku, sebab salah satu dampak gempa yang paling parah itu berada di wilayah kabupaten Maluku Tengah.
“Kita terus berkoordinasi terutama dengan Polda Maluku dan Kodam, karena tanpa koordinasi, maka semua yang terjadi di lokasi pengunsian itu tidak terjadi. Terimakasi untuk pak Kapolda dan pak Pangdam, atas perhatiannya kepada warga kami dilokasi pengunsian,” tandasnya.
Selain berdoa bersama, kegiatan tersebut juga diisi dengan dialog dalam rangka penyelesaian penanganan korban gempa di kota Ambon, Malteng dan SBB.