Mengaku Belum Dibayar, Pemilik Batu Gajah Tutup Aktivitas Pembangunan Dermaga Tobinta Kambunong

MATENG – Aktivitas pembangunan proyek Dermaga Tobinta Kambunong, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) ditutup sementara oleh salah satu masyarakat bernama Maskur.

Dia merupakan pemilik batu gajah yang digunakan sebagai material dalam proyek dermaga atau jetty tersebut.

Maskur mengaku batu gajahnya belum dibayar oleh PT. Megah Bangun Pertiwi, pemilik Dermaga Tobinta.

“Sudah setahun lebih saya menagih, tapi selalu dijanji saja, tidak pernah dibayar sampai sekarang,” terang Maskur saat ditemui di lokasi dermaga, Senin, 4 November 2025.

Dirinya menegaskan tidak akan membiarkan aktivitas pekerjaan sebelum haknya dipenuhi.

Ia mengatakan, sudah menyuplai 509 rit batu untuk pembangunan dermaga itu. Satu rit-nya berisi 14 kubik dengan harga per kubik disepakati sebesar Rp 300 ribu.

Jumlah tagihannya pun, kata Maskur, mencapai sekira Rp 1,5 miliar.

Maskur dalam kerja sama tersebut menjadi mitra pihak kedua.

Sementara itu, perwakilan PT. Megah Bangun Pertiwi, Vendy, mengklaim bahwa semua yang menjadi kewajiban pihaknya dalam kontrak sudah dipenuhi.

“Semua sudah kami penuhi kepada pihak kedua sesuai kontrak. Justru kami ini rugi karena masih ada sisa pekerjaan sesuai dalam kontrak namun belum diselesaikan pihak kedua, padahal kami sudah bayarkan full,” jelas Vendy via telepon aplikasi WatshApp.

Pihaknya pun bersedia dipertemukan dengan pihak kedua dan Maskur untuk membahas penyelesaian masalah tersebut.

Leave a Comment