MATENG – Dinas Pendidikan Kabupaten Mateng, Provinsi Sulbar mendapat sorotan.Hal itu terkait permintaan barang alat belajar satuan pendidikan PAUD yang dipesan melalui aplikasi Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah).
Menurut salah satu koordinator penerima tingkat kecamatan, barang yang dipesan di katalog tidak sesuai kebutuhan.
Alhasil, anak peserta didik tidak bisa mengoptimalkan proses pembelajaran.
“Barang yang diserahkan tidak sesuai dengan permintaan sekolah lewat katalog itu, jadi tidak sesuai untuk proses pembelajaran pada sekolah PAUD yang menerima,” kata koordinator yang enggan diungkap identitasnya itu, belum lama ini.
Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non-Formal Dinas Pendidikan Mateng, Nirma,S.Pd, mengaku, pihaknya hanya memfasilitasi antara sekolah dan penyedia.
Hal ini memunculkan dugaan adanya “main mata” dalam proyek dari SIPLah tersebut.