Yonif 405 ingin bangkitkan kembali sentra tanaman bonsai di Banyumas

ada dua kelas bonsai yang dilombakan, yaitu kelas Prospek dan kelas Regional

Purwokerto (ANTARA) – Batalyon Infanteri (Yonif) 405/Surya Kusuma ingin membangkitkan kembali sentra tanaman bonsai di Kabupaten Banyumas, kata Komandan Yonif 405/Surya Kusuma Letnan Kolonel Infanteri Ikhsan Agung Widyo Wibowo.

“Tujuan pertama diadakan kontes tanaman bonsai adalah ingin membangkitkan kembali Kabupaten Banyumas menjadi pusat tanaman bonsai,” katanya di sela Kontes Bonsai Regional “Anthurium dan Aglaonema” yang digelar di pelataran parkir luar Rita Supermall, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.

Kontes tanaman bonsai tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-74 TNI dan HUT Ke-66 Yonif 405/Surya Kusuma yang bermarkas di Wangon, Kabupaten Banyumas.

Lebih lanjut, Ikhsan mengatakan tujuan kedua dari penyelenggaraan kontes adalah untuk memperbaiki taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi kreatif seni bonsai, sedangkan tujuan ketiga adalah bonsai merupakan salah satu hobi yang bisa menampung semua lapisan masyarakat.
Menurut dia, kontes yang terbagi atas dua kelas tersebut diikuti oleh 354 penggemar bonsai dari berbagai daerah.

“Ada dua kelas bonsai yang dilombakan, yaitu kelas Prospek dan kelas Regional. Sementara kelas Madya dan Bintang tidak ada, karena kami lebih ingin menunjukkan pada pebonsai baru,” katanya.

Ia mengakui pihaknya sengaja melombakan dua kelas agar peserta yang masih baru tidak minder jika disandingkan dengan bonsai kelas madya dan bintang.

Dengan adanya dua kelas tersebut, kata dia, orang-orang akan jadi lebih berani untuk memamerkan bonsai mereka serta bagi yang baru pertama kali melihat juga memiliki contoh yang sudah jadi dalam bentuk kelas regional.

Baca juga: Bonsai Rp50 juta ramaikan Festival Florikultura 2019 di Padang

Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein memberikan apresiasi kepada Yonif 405/Surya Kusuma yang telah menyelenggarakan kontes tanaman bonsai tersebut.

“Acara ini adalah acara langka, dan mudah-mudahan diteruskan untuk meningkatkan perekonomian,” katanya.

Ia mengharapkan ke depan ada pembuatan kampung bonsai di Banyumas dan masyarakatnya dididik untuk membuat tanaman bonsai.

Menurut dia, peluang pasar tanaman bonsai di Banyumas sudah ada, yakni tempat-tempat wisata seperti Baturraden.

Bahkan, kata dia, wisatawan juga bisa diajak datang ke kampung bonsai untuk belajar secara langsung pembuatan tanaman bonsai.

Baca juga: 300 tanaman bonsai dipamerkan di Kediri

Salah seorang pemenang kontes bonsai, Nana Suryana Mahesa mengatakan tanaman bosainya merupakan pohon serut asli Indonesia.

“Untuk usia pohonnya sudah lebih dari 20 tahun tetapi ketika dibentuk ulang itu baru lima tahun jadi seperti ini,” kata Nana yang juga Wakil Wali Kota Banjar, Jawa Barat, dan Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kota Banjar.

Dalam pembuatan bonsai, kata dia, perlu imajinasi untuk menentukan bentuk tanamannya akan seperti apa dalam tiga hingga lima tahun ke depan.

Jika berdasarkan gerak pohon, lanjut dia, berarti bentuk pohonnya harus miring. “Untuk jadi seperti ini butuh lima tahun,” katanya.

Baca juga: Pasar Seni Ancol menyelenggarakan pameran bonsai unik

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2019

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus (0 )