Mataram (ANTARA) – Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengimbau masyarakat dari luar kota agar tidak masuk wilayah Kota Mataram, saat Lebaran, baik Lebaran Idul Fitri maupun Lebaran Topat 1441 Hijriah.
“Hal itu sebagai upaya, untuk kita sama-sama menjaga keamanan, kesehatan sekaligus dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Mataram,” katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Senin.
Himbauan itu dikecualikan bagi warga luar kota yang memiliki urusan mendesak yang tidak bisa ditunda. Namun demikian, setiap warga luar Kota Mataram yang akan masuk harus menaati protokol pencegahan COVID-19, salah satunya wajib menggunakan masker.
Karena itu, selama Idul Fitri hingga Lebaran Topat atau ketupat yang dirayakan sepekan setelah Idul Fitri, tim gabungan akan melakukan pengawasan secara ketat di setiap pintu masuk Kota Mataram.
“Masyarakat yang hendak masuk ke wilayah kota namun tidak menaati protokol COVID-19, akan diminta kembali ke wilayah asal,” katanya.
Di sisi lain, Wali Kota mengatakan tahun ini Pemerintah Kota Mataram meniadakan perayaan Lebaran Topat untuk menghindari terjadinya kerumunan massa yang tidak sesuai dengan protokol penanganan COVID-19.
“Semua makam yang dikeramatkan, areal publik, objek wisata serta kawasan pantai yang biasa menjadi tujuan wisata saat Lebaran Topat, kita tutup. Kami juga akan melakukan rekayasa lalulintas guna mencegah keramaian,” katanya.
Peniadaan kegiatan Lebaran Topat ini, kata Wali Kota, segera dilakukan sosialisasi kepada camat dan lurah untuk diteruskan hingga tingkat lingkungan agar masyarakat bisa merayakan Lebaran Topat di rumah saja bersama keluarga.
“Karena itu, tim gugus juga akan melakukan pengawasan dengan menempatkan sejumlah aparat dari tim terpadu pada titik-titik yang berpotensi menjadi pusat keramaian saat Lebaran Topat,” katanya.*