Mataram (ANTARA) – Wali Kota Mataram Nusa Tenggara Barat H Ahyar Abduh mengimbau masyarakat tidak panik dan berlebihan menanggapi temuan kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia, tapi hal itu harus disikapi dengan melakukan berbagai upaya pencegahan.
“Masyarakat harus tenang, dan segera mengambil langkah-langkah pencegahan dengan menjaga kebersihan baik di tempat kerja, rumah maupun di lingkungan masing-masing,” katanya di Mataram, Selasa.
Hal itu dikemukakan Wali Kota menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengumumkan kalau ada dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona.
Terkait dengan itu, selain melakukan pencegahan dengan meningkatkan kebersihan, masyarakat juga harus menjaga kesehatan dengan meningkatkan daya tahan tubuh, mengkonsumsi makanan bergizi, olah raga serta mencuci tangan dengan sabun, bila perlu menggunakan masker setiap beraktivitas di luar ruangan.
“Masyarakat juga perlu membatasi melakukan perjalanan ke luar negeri terutama ke negara-negara yang ada gejala suspek virus corona,” katanya.
Sejauh ini, lanjutnya, kasus corona di Nusa Tenggara Barat khususnya di Kota Mataram belum ada. Namun demikian, pihaknya tidak menampik adanya kekhawatiran masyarakat terhadap virus tersebut.
“Tapi kami harapkan masyarakat tidak berlebih apalagi panik. Justru yang perlu dilakukan adalah upaya preventif,” katanya.
Di sisi lain, Wali Kota juga menyikapi harga masker yang saat ini naik signifikan dari Rp1.000 per lembar, menjadi Rp5.000 bahkan ada juga yang lebih.
“Dalam kondisi ini, pedagang jangan memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan,” ujarnya.