Jakarta (ANTARA) – Starbucks di Amerika Serikat (AS) dan di Kanada mulai hari ini hanya melayani pembelian “take away” alias pembelian untuk dibawa pulang sebagai langkah penerapan social distancing untuk mencegah menyebarnya virus corona baru, COVID-19.
Model penjualan yang membuat Starbucks menuntup area duduk di dalam kafe dan di pelataran itu akan diterapkan setidaknya sampai selama dua minggu ke depan.
Starbucks melayani pembelian lewat aplikasi pemesanan, drive thru di lokasi tertentu.
Baca juga: Patrick Grismer jadi CFO Starbucks
Baca juga: HBO komentari blunder gelas kopi di “Game of Thrones”
Sejumlah gerai Starbucks yang ada di lokasi padat orang berkumpul misalnya di sekolah dan mal akan ditutup sementara.
“Seperti yang kita semua tahu, situasi dengan COVID-19 sangat dinamis dan kami akan terus meninjau fakta dan sains dan membuat keputusan proaktif yang diperlukan untuk melindungi mitra, pelanggan, dan komunitas kami,” kata EVP Rossann Williams dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya CEO Kevin Johnson menetapkan beberapa rencana pencegahan yang bertujuan memprioritaskan “kesehatan dan kesejahteraan pelanggan dan mitra kami sambil juga memainkan peran yang konstruktif dalam mendukung pejabat kesehatan setempat dan para pemimpin pemerintah ketika mereka berupaya untuk mengendalikan virus,” demikian TechCrunch.
Baca juga: Starbucks akan garap investasi hijau di Papua
Baca juga: Starbucks akan jual roti lapis “daging palsu” di Kanada
Baca juga: Sikapi virus corona, Starbucks tutup toko, tunda jasa pengiriman
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2020