Jakarta (ANTARA) – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp135,57 trilliun pada 2019 atau tumbuh sebesar 3,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pencapaian sepanjang 2019 menunjukkan bahwa Telkom berada pada jalur yang tepat untuk menjadi Digital Telecommunication Company dan berkomitmen tinggi dengan memperkuat kapabilitas bisnis digital untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan pengalaman digital yang terbaik bagi pelanggan dan masyarakat Indonesia,” ujar Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Di tengah kondisi industri yang disruptive dan penuh tantangan serta persaingan yang ketat, lanjut dia, Telkom masih mencatatkan laba bersih pada 2019 sebesar Rp18,66 triliun, tumbuh 3,5 persen dibandingkan tahun lalu.
Pada periode sama, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp64,83 triliun, tumbuh 9,5 persen.
“Digital Business Telkomsel dan IndiHome tumbuh signifikan dan menjadi kontributor utama pertumbuhan Perseroan,” paparnya.
Dalam rangka mengantisipasi perkembangan industri yang disruptive, Ririek menyampaikan pihaknya melakukan pengembangan tiga perspektif domain bisnis digital, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital service.
“Telkom tetap terus memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar pada domain digital connectivity melalui layanan berkualitas dan jangkauan terluas,” katanya.
Layanan konektivitas digital Telkom tersedia melalui jaringan serat optik backbone domestik Indonesia Digital Network yang telah terhubung dari Sabang hingga Merauke serta didukung sistem kabel laut internasional melalui kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG).
Kabel itu menghubungkan kabel bawah laut SEA-ME-WE5 dengan kabel bawah laut SEA–US menjadikan Perseroan sebagai Global Digital Hub sekaligus gerbang utama konektivitas digital yang menyediakan direct broadband connectivity antara kawasan Eropa, Asia, dan Amerika.
Telkom, lanjut dia, juga mengakselerasi domain digital platform dengan cara mengembangkan layanan data center and cloud mengarah pada smart platform sebagai enabler berbagai layanan dan solusi ICT.
Selanjutnya produk-produk digital service akan dikembangkan secara selektif, termasuk melalui akuisisi maupun kemitraan yang didukung secara sinergis oleh digital platform dan digital connectivity.
“Kami sadari bahwa kondisi saat ini menjadi tantangan untuk semua pihak, tak terkecuali Telkom. Melalui berbagai segmen bisnis kami, Telkom terus berupaya untuk mengembangkan berbagai layanan digital berbasis smart platform seperti Cloud, Big Data dan IoT (Internet of Things) sesuai kebutuhan para pelanggan dalam upaya memberikan pengalaman terbaik,” kata Ririek.