Sebelum beli minyak esensial, perhatikan hal-hal berikut

admin

Jakarta (ANTARA) – Minyak esensial atau minyak atsiri adalah senyawa cair dari tanaman yang diperoleh antara lain dengan cara menyuling dari berbagai bagian tanaman seperti kelopak bunga, rumput, buah, akar, batang dan daun.

Senyawa tersebut diketahui mempunyai berbagai khasiat, diantaranya adalah dipercaya dapat membantu menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh karenanya, penggunaannya semakin banyak diminati oleh masyarakat di kondisi pandemi COVID-19 saat ini.

Baca juga: Empat pilihan minyak esensial untuk pulihkan stamina

Semenjak tren penggunaan minyak esensial ini marak digunakan, banyak kemunculan berbagai merek dan pilihan yang semakin beragam.

Pengguna harus teliti ketika memilih minyak jenis tersebut agar mendapat produk yang terjamin kualitasnya dan kemurniannya, bukan cuma karena harga murah atau pengaruh iklan tanpa mengetahui detail tentang kualitas dan kandungan minyak.

“Konsumen perlu lebih cermat dalam memilih dan membeli produk seperti essential oil. Karena produk ini penggunaanya secara umum dapat dioleskan di kulit atau didifuse dengan alat diffuser, sehingga secara tidak langsung aromanya juga akan terhirup, maka sebelum membeli sebaiknya konsumen mencari tahu kandungan, manfaat hingga sertifikasi dari produk essential oil tersebut,” kata Brand Manager Bonnels, Cicilia Elisabeth, dalam keterangan resmi, Sabtu.

Baca juga: Ingin memberikan “essential oil” untuk anak, berikut tipsnya

Dia memberikan beberapa kriteria yang bisa dipertimbangkan sebelum membeli minyak esensial.

Pilih yang berkualitas dan bermanfaat sesuai kebutuhan
Konsumen perlu kian cermat mendapatkan minyak esensial dengan kualitas bahan-bahan alami terbaik dan bermanfaat untuk tubuh.

Pelajari informasi tentang merek tersebut sebelum membeli dan pastikan mendapat kejelasan tentang informasi merek, terutama apakah merek tersebut mengeluarkan produk dengan bahan-bahan alami yang memberikan manfaat untuk tubuh atau hanya berupa minyak aromaterapi dari bahan sintetis. Keduanya memiliki manfaat berbeda sehingga konsumen perlu memilih sesuai manfaat yang diharapkan.

Cek kandungan
Setiap produk punya kandungan berbeda, tapi produk yang komposisi bahan-bahan kandungannya seratus persen terdiri dari bahan alami tidak akan menunjukkan adanya bahan tambahan lain pada komposisi bahannya.

Periksa label informasi di kemasan atau botol produk. Bila informasi tidak tersedia, tidak lengkap atau tidak detail pada kemasan, kemurnian kandungannya tidak dapat dipastikan dan ada kemungkinan produk sudah ada campuran bahan lainnya.

Baca juga: Benarkah minyak esensial bisa sebabkan asma?

Punya nomor BPOM
Hal selanjutnya adalah memastikan bahwa produk minyak esensial yang dikeluarkan sudah memiliki nomor izin edar dari BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan).

Dengan memiliki sertifikasi tersebut artinya baik produk maupun keterangan pada kemasan produk sudah melalui proses pemeriksaan sesuai aturan BPOM dan informasi yang disampaikan kepada konsumen melalui produk dan kemasannya tersebut dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia.

Periksa informasi peringatan di kemasan
Merek yang baik akan memberikan informasi berupa peringatan pada konsumen terkait penggunaan produknya.

Contoh peringatan yang penting adalah hati-hati terhadap kulit yang sensitif terhadap bahan yang terkandung pada produk ini. Peringatan ini dapat mengingatkan konsumen untuk lebih berhati-hati dalam memilih minyak yang sesuai dengan kondisi kulit masing-masing.

Dengan mencantumkan peringatan yang penting di kemasan, jenama tersebut bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang dibutuhkan konsumennya dan turut menghindarkan konsumen dari risiko pemakaian yang salah.

Baca juga: Pilihan baru minyak esensial buatan lokal

Baca juga: LPEI dukung pelaku usaha minyak atsiri perluas pasar ekspor

Baca juga: Atsiri Research Center kembangkan hilirisasi riset minyak nilam

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2021

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer