Jakarta (ANTARA) – Setelah 40 hari vakum dalam industri hiburan Tanah Air pasca-melahirkan anak kedua, aktris Sandra Dewi mengaku masih menyesuaikan diri untuk kembali dalam pekerjaannya.
“Ini pertama kali ninggal anak yang kedua. Jadi masih menyesuaikan. Kerja juga masih serba sebentar karena saya full ASI,” ujar Sandra Dewi ditemui usai peluncuran fitur TokoMember Tokopedia di Jakarta, Rabu.
Aktris kelahiran Pangkal Pinang itu mengaku resah jika harus meninggalkan anaknya lebih dari dua jam karena dia telah berkomitmen untuk memberikan ASI eksklusif.
Bukan hanya selang dua jam, Sandra Dewi mengaku cukup kerepotan setelah memiliki dua anak. Sebab, anak pertamanya yang belum genap dua tahun, sangat aktif bermain. Sedangkan anak kedua masih berusia satu bulan sehingga belum bisa diajak berpergian.
Baca juga: Hamil anak kedua, Sandra Dewi tetap syuting
“Karena waktu melek itu pasti nyariin ASI. Itu karena saya nyusuin langsung, juga pompa. Saya masih masa penyesuaian karena yang satu masih masa sekolah yang tiap hari main, yang satu masih belum bisa ke mana-mana,” katanya.
Bekerja juga sempat membuat Sandra Dewi merasa gundah karena tidak dapat menemani anak pertamanya, Raphael Moeis, untuk bermain.
“Saya juga pasti kan ada masa-masa mellow-nya. ‘Aduh saya juga pengen nemenin main. Tapi, enggak bisa karena nemenin adiknya’,” ujarnya.
Meskipun kerepotan, Sandra masih terbantu karena berbagi tugas dengan sang suami untuk menemani Raphael bermain. Sedangkan dia bersama anak kedua, Mikhael Moeis.
Baca juga: Sandra Dewi tak gunakan gawai di depan anak
Hubungan kakak beradik, Raphael dan Mikhael, menurut Sandra, romantis. Raphael dapat menunjukkan rasa sayangnya kepada Mikhael.
“Dia kan sudah bisa ngomong. Tiap hari ‘Good morning Mikha, kiss Mikha, hug Mikha.’ Jadi, kami memang sudah ajarin adik harus disayang. Tapi yang belum dia ngerti, kenapa saya enggak bisa ikut dia terus,” ujar Sandra.
“Kecuali adiknya udah agak gedean bisa bareng-bareng karena enggak bisa sering pergi, masih newborn,” katanya.
Baca juga: Sandra Dewi alami “mom shamming”, apa itu?
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Imam Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2019