Mataram (ANTARA) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, kembali akan membuka pelayanan kesehatan reguler secara penuh, setelah selama ini dibatasi karena pihak rumah sakit fokus menangani pasien Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Direktur Utama RSUD Kota Mataram dr HL Heman Mahaputra di Mataram, Selasa, mengatakan pelayanan kesehatan reguler baik untuk rawat inap maupun rawat jalan secara penuh dijadwalkan mulai dibuka setelah Idul Fitri 1441 Hijriah.
“Meskipun kita menjadi rumah sakit rujukan COVID-19, tapi kita tidak mungkin seterusnya menangani COVID-19. COVID-19 akan selalu ada sehingga protokol COVID-19 harus dijalankan, kalau ada indikasi kita rawat,” katanya.
Untuk menghindari adanya pasien reguler yang terpapar COVID-19 dari pasien di RSUD Mataram, pihaknya telah menyiapkan strategi, yakni dengan pemisahan pelayanan dimana untuk pasien COVID-19 dirawat di gedung utara sedangkan pasien reguler di gedung bagian selatan.
“Dengan demikian, dua pelayanan tersebut bisa berjalan bersama-sama tanpa ada pembatasan pasien reguler,” katanya.
Ia mengatakan, kebijakan pembatasan pasien reguler tersebut dilakukan sejak kasus COVID-19 di Mataram terjadi peningkatan, tujuannya agar tim medis bisa lebih fokus menangani pasien COVID-19 dan menghindari pasien reguler terpapar.
Namun dengan telah adanya penurunan jumlah pasien COVID-19 yang dirawat, pihak RSUD mempertimbangkan kesejahteraan para staf. Dimana para staf saat ini ada sekitar 1.000-an dan tiga perempatnya merupakan tenaga honorer.
“Jika terus-terusan mengandalkan penanganan pasien COVID-19, maka daerah juga tidak akan mampu membayar insentif staf kami. Karena itulah, kita mengatur strategi dengan membuka kembali pelayanan reguler,” katanya.
Menurut dia, sejak RSUD Kota Mataram membatasi pelayanan pasien reguler, pendapatan RSUD Kota Mataram menurun 20 hingg 25 persen. Dimana biasanya RSUD Mataram melakukan klaim ke BPJS Kesehatan mencapai Rp11 miliar hingga Rp12 miliar per bulan.
“Kini menurun 20-25 seiring dengan kebijakan pembatasan pasien reguler. Untuk itu, setelah Lebaran pelayanan pasien reguler kembali kita buka agar ekonomi juga bisa berjalan. Jadi jangan hanya fokus ke COVID-19 saja,” katanya.