Ambon (ANTARA) – Sedikitnya 120 tenaga kesehatan disiapkan khusus untuk hanya melayani pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Johanis Leimena di Wailela, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, dijadwalkan mulai 26 Mei 2020.
Dirut RSUP dr.Johanis Leimena, Celestinus Munthe, di Ambon, Rabu, mengatakan, ratusan tenaga kesehatan ini telah menjalani pelatihan, mengikuti tes cepat (rapid test) dan karantina sebelum melaksanakan pelayanan.
“Tenaga kesehatan ini direkrut dari rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta di jajaran Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon dengan masa tugas sebulan dengan satu tim 30 orang, selanjutnya selama melaksanakan pelayanan menjalani karantina di RSUP,” ujarnya.
Dia mengemukakan, sarana dan prasarana telah disiapkan, termasuk 200 tempat tidur dan 21 ventilator.
“Jadi setiap pasien COVID-19 yang masuk RSUP Johanis Leimena tidak dipungut biaya apa pun,” kata Celestinus.
Sekda Maluku Kasrul Selang yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku mengatakan, pengoperasian RSUP Johanis Leimena dimatangkan dengan Kadis Kesehatan setempat, Meikyal Pontoh, para Dirut rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta serta para dokter spesialis.
“Kami matangkan pengoperasian agar saat pelaksanaan pelayanan bisa ditangani secara profesional,” ujarnya.
Kadis Kesehatan Maluku, Meikyal Pontoh, mengatakan, rekrutmen tenaga kesehatan dari rumah sakit di Kota Ambon tidak menghambat pelayanan terhadap pasien COVID-19 maupun umum, karena telah dikaji secara matang.
“Dipastikan tidak menghambat pelayanan kesehatan di rumah sakit lainnya, karena telah diperhitungkan secara matang kebutuhan tenaga medis,” katanya.
Disinggung perkembangan pasien positif COVID-19, dia memprakirakan kemungkinan masih bertambah karena masih kurangnya kesadaran masyarakat menerapkan protokol pencegahan virus corona.
“Kurangi keluar rumah jika tidak ada keperluan penting, gunakan masker saat di luar rumah, rajin cuci tangan serta menerapkan pola hidup sehat demi melindungi diri dan keluarga,” tegas Meikyal.
Catatan Antara, pasien terkonfirmasi COVID -19 di Maluku hingga 19 Mei 2020 sebanyak 118 orang, di mana 21 sembuh dan tujuh lainnya meninggal, sedangkan 32 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 50 Orang Dalam Pemantauan (ODP).