Sorong (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Papua Barat memberikan bantuan uang tunai bagi 36.000 lebih pekerja formal dan informal terdampak COVID-19 di tahun 2021.
Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Papua Barat, Ermawati Siregar di Sorong, Senin, mengatakan tahun ini ada 36.000 lebih pekerja formal maupun informal mendapat bantuan uang tunai Rp300 ribu rupiah per bulan dari pemerintah daerah setempat.
Dia mengatakan bahwa bantuan tersebut adalah program bantuan tangan kasih yang merupakan kebijakan Gubernur Provinsi Papua Barat bagi masyarakat terdampak COVID-19.
Menurut dia, bantuan tangan kasih ini sudah berjalan pada tahun 2020 dengan total penerima bantuan sebanyak 52.217 pekerja formal maupun informal terdampak COVID-19.
Bantuan tahun 2020 sebesar Rp600 ribu rupiah per bulan sehingga total sembilan bulan masing-masing orang menerima Rp5.400.000.
Namun program tahun 2020 tersebut, kata dia, masyarakat penerima bantuan diikutsertakan dalam program BPJS sehingga dari total Rp5.400.000 dipotong Rp200 ribu rupiah untuk iuran BPJS sehingga mereka menerima Rp5.200.000.
Ia menjelaskan bahwa tahun 2021 nilai bantuan tangan kasih menurun Rp300 ribu rupiah per bulan. Jumlah bantuan menurun karena disesuaikan dengan nilai bantuan yang diberikan pula oleh pemerintah pusat.
Penerima bantuan tangan kasih pada tahun 2021 ini pun akan diikutsertakan dalam program BPJS yang iurannya dipotong dari bantuan yang diterima.
Kebijakan Gubernur ini, dijelaskannya bahwa bersasaran pada pekerja formal seperti karyawan yang di PHK atau dirumahkan akibat pandemi COVID-19. Sedangkan pekerjaan non-formal seperti nelayan, petani dan juga pedagang kecil.
“Kebijakan Gubernur Provinsi Papua Barat ini tidak ada di daerah lain sehingga kami sedang mengusulkan agar Gubernur Dominggus Mandacan mendapat penghargaan MURI.
