Timika (ANTARA) – Kepolisian Daerah Papua meminta pengertian seluruh umat Islam di wilayah itu agar tidak melaksanakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah secara berjamaah di tempat umum pada 24 Mei 2020 untuk mencegah penularan COVID-19.
“Pada saat umat Islam merayakan hari kemenangan pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah yang jatuh pada hari Minggu (24/5), kami berharap pelaksanaan Shalat Id tidak dilakukan secara bersama-sama. Mari kita ikuti anjuran pemerintah untuk menjaga keselamatan dan keamanan kita bersama dengan menghindari kerumunan massa sehingga wabah COVID-19 bisa kita hentikan dan putus mata rantainya,” kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw di Timika, Jumat.
Kapolda Papua mengaku sangat memahami niat dan keinginan umat Islam untuk dapat merayakan Idul Fitri dengan melaksanakan Shalat Id bersama sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Namun dengan situasi dan kondisi saat ini dimana terjadi wabah COVID-19, dimana di Papua juga sudah terjadi transmisi lokal, maka diharapkan pelaksanaan Shalat Id secara bersama itu dapat ditangguhkan saat ini.
“Situasi yang kita semua hadapi saat ini memang sangat tidak bagus karena adanya pandemi virus corona ini. Namun demikian, saya berharap umat Muslim tetap menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk sampai tiba pada hari kemenangan pada Idul Fitri nanti,” ujarnya.
Pemprov Papua bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Papua beberapa hari lalu telah menggelar rapat membahas tentang ketersediaan bahan kebutuhan pokok menghadapi Lebaran tahun ini.
Dalam rapat yang juga dihadiri oleh perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD), pihak perbankan dan instansi terkait yang tergabung dalam wadah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tingkat Provinsi Papua itu, diketahui bahwa ketersediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat di Papua saat ini cukup memadai dengan harga yang cukup stabil.
“Bahan kebutuhan pokok untuk konsumsi masyarakat, seperti beras, telur, gula, minyak goreng, terigu dan lainnya harganya cukup stabil di pasaran dan ketersediaannya juga cukup memadai. Ini tentu berkat kerja keras dari pemerintah untuk membuka akses mendatangkan barang-barang kebutuhan itu dari luar ke Papua sehingga masyarakat yang akan merayakan Idul Fitri tidak kesulitan untuk mendapatkannya,” kata Irjen Paulus.