Polda Malut petakan daerah rawan pilkada serentak 2020

admin

Ternate (ANTARA) – Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) memetakan wilayah kerawanan tertinggi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020, terutama di delapan kabupaten/kota yang akan menggelar pesta politik tersebut.

Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Malut, Kombes Pol Juwari di Ternate, Kamis, mengatakan, untuk peta daerah kerawanan Pilkada  serentak pada 2020 ini tertinggi  di tingkat kerawanan Kabupaten   Halmahera Utara (Halut), sehingga mempersiapkan dua peleton dan 62  personil Brimob  

“Untuk Kabupaten Halut ini tersendiri 62 personil Brimob karena termasuk daerah tingkat kerawanan tertinggi,” katanya.

Sedangkan, Kota Ternate  dan Haltim  jumlahnya bersamaan yakni satu pleton Brimob.. 

Selanjutnya,  Kepulauan Sula dan Kabupaten Kepulaun Taliabu juga sama, masing-masing 33 personil BKO Brimob., Kabupaten Halsel dan  kota Tidore Kepulauan  satu peleton, sedangkan di Halut BKO brimob dua peleton Brimob ditambah Dalmas  41 personel. 

Dia menyatakan, peta kerawanan sendiri dilihat dari konflik sosial  dan politik serta indeks kerawanan pemilu yang ada bahkan banyak lagi barometer  karena itu dua pleton nantinya didukung satu peleton dari Morotai sebagai Polres  penyangga, dan Haltim diarahkan ke  Halbar  satu peleton.

Untuk personel  yang dilibatkan dalam pengamanan Pilkada delapan kabupaten/kota yakni BKO Sabhara/Dalmas berjumlah 270 person  BKO Brimob  291 personel dan Pam  TPS sebanyak 603 personil maka jumlah keseluruhan personil yang melakukan pengamanan 1.520 personil.

Juwari menambahkan, anggaran pengamanan khusus untuk BKO Brimob Polda Malut  yang dibutuhkan Rp8,9 miliar yang disanggupi Pemprov 3 milyar  ditambah sumbangan rutin dalam satu tahun Rp1 miliar, namun khusus untuk anggaran pengamanan hanya Rp3 miliar.

Oleh karena itu, Polda Malut menggunakan angka minimalis artinya BKO Brimob Polda  bukan dari kampanye tetapi dari massa tenang, sehingga tidak dari  awal namun pengamanan akan ditangani personel Polres kabupaten/kota.

Tahapan Pilkada sendiri akan dimulai 11 Juli kampanye pengamanan untuk pencoblosan   23 September  kemudian pengamanan kotak suara dari TPS sampai PPK sampai pleno  di KPU  sehingga BKO Brimob berada di wilayah pengamanan sekitar 11 hari.

Sedangkan untuk  pengawalan pribadi Calkada  nanti dilatih masing-masing wilayah dan  PoldMalut menurunkan satu tim dengan masing – masing wilayah tergantung dari pasangan yang ditetapkan.
 

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer