Jayapura (ANTARA) –
Area Manager Communication PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Edi Mangun dalam siaran pers kepada Antara, Kamis, mengatakan pada wilayah Indonesia bagian Timur sendiri sudah ada 111 titik BBM Satu Harga, tersebar di wilayah Maluku hingga Papua.
“Untuk Papua sendiri terdapat 37 titik, lalu Papua Barat 27 titik kemudian Provinsi Maluku dan Maluku Utara terdapat 47 titik BBM Satu Harga,” katanya.
Menurut Edi, sejak 2017, implementasi kebijakan BBM Satu Harga fokus untuk wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di mana sebelumnya wilayah 3T ini merupakan wilayah yang belum sama sekali tersentuh akses energi.
“Sehingga untuk dapat mencapai titik 3T kami menyalurkan melalui transportasi darat, laut, dan udara juga turut bekerjasama dengan berbagai pihak,” ujarnya.
Dia menjelaskan jumlah lembaga penyalur BBM Satu Harga yang terus bertambah merupakan komitmen Pertamina Patra Niaga dalam mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat Indonesia.
Dia menambahkan sehingga masyarakat bisa mendapatkan akses BBM dengan harga yang terjangkau serta turut mendorong perekonomian di daerah 3T.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan dalam menjalankan amanah penugasan dari pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) pihaknya turut menghadapi tantangan yang cukup besar dalam proses penyaluran BBM hingga ke daerah 3T.
“Sesulit apapun medan distribusi yang dihadapi, kami akan tetap menyalurkan energi hingga pelosok negeri dengan mengedepankan pemerataan akses kepada masyarakat. Untuk sampai ke titik tiga T dengan medan pegunungan hingga sungai, darat dan perairan, hingga udara akan tetap dilalui,” katanya.