Jakarta (ANTARA) – Para perempuan punya peluang sel telurnya dibuahi sperma di kolam renang sekalipun, namun jika ada penetrasi atau ada hubungan intim yang terjadi antara dia dan pasangan lelakinya.
Baca juga: Kualitas sperma menurun di usia 40 tahun
“Jika terjadi penetrasi ya mungkin, dan wanitanya dalam kondisi subur. Tapi ya penetrasi (berhubungan),” ujar dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Morula IVF Indonesia, Merry Amelya, SpOG saat dihubungi ANTARA, Minggu.
Hal senada juga diungkapkan, spesialis obstetri dan ginekologi, Antonio Pizarro M.D. kepada SELF. Dia mengatakan, jika tidak ada kontak fisik dan ada emisi semen ke dalam air, maka tidak akan mengarah pada kehamilan.
Baca juga: Pria pemalas miliki jumlah sperma lebih sedikit
“(Semen) harus sangat dekat, atau perlu ada anatomi wanita untuk memasukkan semen,” kata Pizarro.
Sperma tergolong perenang yang kuat, namun saat berada di dalam tubuh. Artinya, jika seorang pria ejakulasi di kolam renang, misalnya, tidak akan ada yang hamil karena kondisi ini hanya bisa terjadi saat pria berejakulasi di dalam vagina.
Lebih lanjut, kehamilan tidak bisa terjadi tanpa penetrasi juga berhubungan dengan singkatnya masa hidup sperma setelah dikeluarkan.
Merry menuturkan, sperma pada saluran reproduksi perempuan bisa bertahan sampai lima hari. Dengan begitu, pembuahan (proses awal kehamilan) bisa terjadi bahkan seminggu setelah berhubungan intim jika wanita dalam kondisi subur. Hal ini bergantung pada cairan pembawa atau disebut cairan ejakulat.
Baca juga: Sperma pun punya masa subur
“Sperma bisa bertahan jika masih ada cairan pembawanya (cairan ejakulat), jika di luar, dalam suhu yang kering, begitu cairan mengering, ya langsung mati (sperma),” kata dia.
Sementara yang terjadi di kolam renang, usai ejakulasi tanpa penetrasi, sperma segera mati karena tak terlindungi cairan ejakulat.
“Pada kolam renang jika cairan ejakulat yang berisi sperma keluar, maka cairan tersebut akan terdispersi oleh cairan kolam renang, dengan segera sperma akan tidak terlindungi oleh cairan tersebut, sehingga akan segera mati,” jelas Merry.
“Beda kondisinya saat ada senggama, sehingga terjadi penetrasi ke organ reproduksi perempuan, walau terjadi di kolam renang, kemungkinan terjadi pembuahan ada,” sambung dia.
Pendapat para ahli kesehatan ini menguatkan anggapan tentang sekedar berenang di kolam renang dengan lawan jenis tanpa ada hubungan intim bisa menyebabkan kehamilan adalah salah.
Baca juga: Makanan yang bisa percepat terjadinya kehamilan
Baca juga: Donotur sperma Swedia bibit terunggul di dunia
Baca juga: Kualitas sperma melorot akibat ponsel di celana
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2020