Penerimaan pajak Sulsel hingga Februari 2023 mencapai Rp1,89 triliun

admin

Makassar (ANTARA) – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sulselbarta) mencatat realisasi penerimaan pajak di Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga Februari 2023 mencapai Rp1,89 triliun atau sekitar 15,26 persen dari target 2023 Rp12,38 triliun.

Kepala Kantor Wilayah DJP Sulselbartra Arridel Mindra di Makasaar, Selasa, mengatakan capaian realisasi penerimaan pajak di Sulsel ini tumbuh 42,05 persen jika dibanding periode yang sama tahun 2022.

“Kinerja penerimaan ini ditopang oleh pertumbuhan aktivitas perekonomian yang terus meningkat setelah pandemi COVID-19 mereda,” ujarnya.

Arridel mengatakan kontribusi penerimaan pajak bersumber dari Pajak Penghasilan (PPh) yang telah tercapai Rp909 miliar dari target Rp6,52 triliun atau secara persentase sekitar 13,9 persen.

Kemudian diikuti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM) mencapai Rp953 miliar dari target Rp5,88 triliun atau sekitar 16,2 persen.

Sementara penerimaan Sektor Pertambangan Mineral dan Batu Bara, dan Sektor Lainnya (PBB P5L) telah tercapai Rp605 juta dari target Rp75,3 miliar atau tercapai 0,7 persen, serta pajak lainnya sebesar Rp26 miliar target Rp209 miliar.

Arridel mengatakan kinerja penerimaan pajak yang cukup baik ini dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi yang meningkat pada bulan sebelumnya, serta terkait dampak implementasi Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

Menurut dia, sektor yang berperan besar dalam pertumbuhan penerimaan pajak Sulsel adalah perdagangan yang berkontribusi 25,35 persen atau sekitar Rp478,9 miliar atau tumbuh 31,0 persen (yoy).

Sektor selanjutnya yang berperan besar adalah industri pengolahan dengan penerimaan Rp197,6 miliar atau tumbuh 9,0 persen (yoy). Sektor ini memberi kontribusi sebesar 10,46 persen.

Kemudian sektor administrasi pemerintahan juga berkontribusi 10,20 persen yakni sebesar Rp192,7 miliar atau tumbuh 116 persen (yoy), serta sektor pertambangan dan penggalian yang berkontribusi 9,57 persen atau sekitar Rp180,8 miliar.

“Kinerja sektor pertambangan meningkat tinggi berkat didorong oleh permintaan global dan meningkatnya harga komoditas tambang,” ucapnya.

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer