Pemprov Sulsel rencanakan resmikan dua bendungan pada 2020

admin

Makassar (ANTARA) – Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan – Jeneberang, Suparji mengatakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan merencanakan untuk meresmikan dua bendungan dari empat bendungan yang dibangun di wilayahnya pada tahun 2020.

“Dua bendungan yang dimaksud ialah Bendungan Passeloreng diresmikan pada triwulan ke tiga tepatnya Agustus 2020 dan Bendungan Karangloe di Kecamatan Bonto Ramba Kabupaten Jeneponto direncanakan akan diresmikan pada akhir tahun 2020,” kata Suparji usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah di Makassar, Selasa.

Bendungan Passeloreng di Wajo masih menunggu sertifikasi dari Gubernur Sulsel sehingga agar mundur sedikit, kata Suparji usai rapat dengan Kepala Balai se Sulsel.

Bendungan Paselloreng yang terletak di Kabupaten Wajo memiliki luas genangan 169 hektare dengan kapasitas tampung 138 juta m3 untuk mengairi 8.510 hektare sawah.

Sementara itu, kata Suparji, pengerjaan Bendungan Karangloe telah mencapai 80 persen dari progres pembangunan sisanya meliputi aksesori bendungan yang masih menunggu pasokan dari luar negeri.

“20 persen sisanya tinggal aksesori masih mau dipesan dari luar negeri karena memang tidak ada di sini,” ujarnya.

Selain kedua bendungan tersebut, masih ada Bendungan Pamukkulu yang berada di Desa Kale Ko’mara Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Luas genangan bendungan ini, sebesar 126 hektare dengan kapasitas tampung 82,5 juta meter kubik.
 

“Pammukulu insyaAllah baru tender, sekarang baru penentuan lokasi, nanti Kanwil Pertanahan akan membentuk satgas B, mereka kerja melakukan pengukuran. Usai data rampung mulailah penentuan harga lahan,” ungkapnya.

Mengenai harga lahan, kata Suradji, pihaknya tidak tahu-menahu hal tersebut. Ia hanya menyiapkan dana yang dibutuhkan oleh Badan Pertanahan Negara (BPN).

“Kita hanya menyiapkan uangnya, soal jumlah uangnya kita kembalikan kepada BPN. Tetapi memang harapan daerah jangan menggunakan harga yang itu lagi (2019) dan meminta harga lahan dinaikkan,” papar Suradji.

Selain Pammukulu, Bendungan lainnya ialah Jenelata di Sulsel. Bendungan ini diproyeksikan memiliki volume 224,72 juta m3 yang dirancang untuk mengairi lahan irigasi seluas 23.240 hektare, mereduksi banjir hingga 475 m3/detik, sumber air baku 3,12 m3/detik dan berpotensi menghasilkan listrik sebesar 10,9 MW.

“Kita harapkan Bendungan Je’ne Lata mudah-mudahan bisa tender akhir tahun ini,” tambahnya.

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer