Pemkot Surakarta gandeng swasta entaskan ratusan rumah tak layak huni

admin

Ini masih ada 130 rumah lagi, PR(Pekerjaan Rumah)-nya masih banyak. Semua Shopee

Solo (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta menggandeng perusahaan swasta berupaya mengentaskan ratusan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka usai peresmian rumah layak huni di Solo, Selasa, mengatakan kali ini ada 136 unit rumah tidak layak huni yang diperbaiki. Untuk proyek perbaikan RTLH tersebut Pemkot Surakarta menggandeng lokapasar Shopee.

“Ini masih ada 130 rumah lagi, PR(Pekerjaan Rumah)-nya masih banyak. Semua Shopee,” kata Gibran.

Meski demikian terkait dengan pengentasan RTLH di Solo, pihaknya terbuka untuk bekerja sama dengan semua pihak. Selain itu kali ini ia sedang menunggu pendanaan dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).

Baca juga: Dana dari UEA segera digunakan untuk tangani ribuan RTLH di Solo

“Dana hibahnya juga prioritas untuk perumahan kumuh, Mojo, Semanggi, Sangkrah, dan lain-lain. Lahannya masih banyak, ditunggu saja. Kalau sudah cair langsung kami garap. Harapannya bisa lebih cepat,” katanya.

Terkait pengentasan kemiskinan tersebut pihaknya menargetkan pada tahun 2025-2026 Solo bebas kawasan kumuh.

Sementara itu Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handika Jahja mengatakan untuk pembangunan kawasan Semanggi sudah dilakukan sejak satu tahun terakhir.

“Kami kerjakan bareng sampai sekarang. Akhirnya hari ini berhasil kami resmikan 136 rumah di Semanggi,” katanya.

Baca juga: 51 rumah renovasi program RTLH diserahkan masyarakat di Solo

Untuk proyek selanjutnya ia menunggu arahan dari Wali Kota Gibran. “Tentunya saya tunggu arahan dari Mas Gibran dan Kementerian PUPR. Kami siap mendukung saja di mana kami bisa diperlukan yang paling baik,” katanya.

Sekretaris Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kota Surakarta Saryanto mengatakan proses perbaikan 136 rumah tersebut mulai dari Maret-Desember 2022. Untuk dana CSR yang digunakan untuk program ini sebesar Rp72 juta/unit rumah dengan total biaya CSR sebesar Rp29,2 miliar.

“Ini kan istilahnya komprehensif, ada Semanggi Utara dan Selatan. Setelah ini kami bergerak ke utara, ke kawasan Losari, Demangan,” katanya.

Baca juga: Kementerian PUPR: Program bedah rumah atasi permasalahan RTLH

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer