Pemkot Ambon latih asn sebagai tenaga pendamping psikososial

Ambon (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan pelatihan bagi aparatur sipil negara (asn)  sebagai tenaga pendamping psikososial pascabencana.

Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru menyatakan, keterpurukan yang dihadapi saat menghadapi bencana yakni terkait masalah psikososial, seperti kekhawatiran akan terjadinya gempa susulan, rasa kehilangan yang mendalam atas meninggalnya anggota keluarga, harta benda dan sumber mata pencarian.

“Masalah ini seringkali menimbulkan kesedihan berkepanjangan, selain itu dengan terpaksa harus tinggal di pengungsian dalam kondisi yang serba terbatas menambah rasa cemas para pengungsi,” katanya di Ambon, Jumat.

Dikatakannya, situasi lain yang dihadapi pengungsi adalah mudah ada dalam kondisi jenuh. Sebagian besar pengungsi bermata pencarian sebagai petani atau nelayan, yang setiap hari bekerja, sedangkan yang terjadi di pengungsian tanpa kegiatan.

Kurang terpenuhinya kebutuhan hidup, tidak optimalnya pelaksanaan fungsi dan peran keluarga, serta kemungkinan hilangnya pengendalian diri, kekecewaan terhadap pelayanan yang diberikan pemerintah, dapat berpotensi menjadi aksi sosial.

Dalam situasi seperti ini lanjutnya, diperlukan upaya penanganan dampak sosial psikologis terhadap korban, agar terhindar dari gangguan psikologis dan masalah sosial yang lebih luas.

“Karena itu kita melakukan pelatihan pengetahuan dan keterampilan para petugas dalam memberikan pendampingan pemulihan psikososial bagi masyarakat korban bencana alam di Ambon,” kata Anthony.

Ditambahkannya, masyarakat merupakan bagian dari negara yakni sesuai dengan Undang-Undang nomor 24 tahun 2017 tentang penanggulangan bencana.

“Upaya optimalisasi peran pemerintah dalam penanggulangan bencana, harus diikuti dengan pengetahuan aparatur, akan potensi ancaman kerentanan bencana, serta keterampilan menghadapi ancaman yang ada,” katanya.

Kepala BPBD Kota Ambon Demm Paays menyatakan, Ambon merupakan salah satu kota yang memiliki potensi bencana alam yang cukup besar, yakni masuk dalam urutan ke tujuh daerah rawan bencana di Indonesia.

Kegiatan pelatihan bertujuan untuk menyiapkan dan meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur Pemkot Ambon yang berkualitas dalam melakukan pendampingan psiko sosial pasca bencana kepada korban, dalam hal ini anak-anak.

Kegiatan ini dilaksanakan 4-7 Oktober 2019 yang diikuti 30 peserta yang terdiri dari aparatur dinas sosial, BPBD, dinas kesehatan, dinas pendidikan, DP3MD dan kecamatan.

Narasumber kegiatan pelatihan dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Universitas Pattimura dan BPBD Kota Ambon.

Leave a Comment