Bantaeng (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Bantaeng melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KBPP) menggelar Workshop Penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) .
“Kami sadari dari segi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantaeng tertinggi di Sulawesi Selatan, namun dari segi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih tertinggal dari kabupaten yang lain,” kata Bupati Bantaeng H Ilham Syah Azikin di sela Workshop GDPK di Bantaeng, Selasa.
Menyikapi kondisi tersebut, Ilham mengatakan, melalui Workshop GDPK ini diharapkan menjadi starting point dalam membangun kesepahaman bersama dalam merumuskan arah kebijakan pembangunan dan penataan kependudukan Kabupaten Bantaeng baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Karena itu, lanjut dia, melalui kegiatan ini, akan dirumuskan panduan perencanaan kegiatan dan program pembangunan kependudukan di Kabupaten Bantaeng.
“Karena itu, melalui penyusunan GDPK dilakukan pemetaan target-target pembangunan daerah berbasis kependudukan untuk memetakan permasalahan kependudukan yang belum dan telah dicapai,” katanya.
Dia mengatakan, pihaknya memiliki tanggung jawab bersama BKKBN dalam melakukan penataan dan peningkatan kualitas kependudukan di Kabupaten Bantaeng.
“Jadi lewat kegiatan GDPK ini kita susun seperti apa intervensi yang akan kita lakukan untuk mendorong peningkatan IPM di Bantaeng” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel Hj Andi Ritamariani mengatakan, dalam perencanaan pembangunan daerah, pemerintah harus memiliki GDPK seperti yang diamanatkan pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 153 Tahun 2014 tentang Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK).
Dia menambahkan, GDPK menjadi landasan bagi pemerintah dan pemerintah daerah dalam menentukan arahan kebijakan pembangunan kependudukan secara terpadu dan terintegrasi yang dituangkan dalam target pembangunan daerah.
“GDPK menjadi panduan dan kerangka kerja bagi semua pemangku kepentingan untuk merumuskan target pembangunan daerah, baik jangka pendek, menegah maupun jangka panjang” katanya.
