Papua Barat berbenah menuju normal baru

admin

Manokwari (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Papua Barat terus berbenah menuju penerapan new normal atau normal baru di tengah pandemi virus corona jenis baru (COVID-19).

Juru bicara Pemprov Papua Barat pada penanganan COVID-19 Arnoldus Tiniap di Manokwari Rabu mengutarakan selaku Ketua Umum Gugus Tugas, Gubernur telah menginstruksikan tim untuk melakukan kajian teknis terkait perkembangan pandemi di daerah tersebut.

“Semua akan dikaji mulai dari aspek kesehatan, sosial, keamanan hingga aspek ekonomi. Kita diberi waktu selama satu minggu. Pekan depan hasilnya harus disampaikan ke Pak Gubernur,” ucap Arnoldus pada jumpa pers secara virtual tersebut.

Hasil kajian itu, kata dia, akan menjadi acuan Gubernur dalam mengambil keputusan terkait pemberlakuan normal baru.

“Bagaimana kajian epideminya, penerapan protokol, kesiapan fasilitas kesehatan hingga apa saja yang harus dipersiapkan dan dilakukan sebelum new normal betul-betul diberlakukan,” kata dia lagi.

Pemprov Papua Barat saat ini telah memiliki rumah sakit yang berada di Manokwari. Meskipun alat dan petugas kesehatan belum 100 persen siap namun rumah sakit itu saat ini telah dimanfaatkan untuk merawat pasien COVID-19.

Perintah Gubernur, lanjut Arnold, tim segera mendata kebutuhan baik tenaga maupun alat kesehatan untuk mengoptimalkan pelayanan. Rumah sakit tersebut dipersiapkan untuk mengantisipasi ledakan kasus saat normal baru telah diberlakukan.

“Ini sebagai antisipasi kemungkinan terburuk. Saat new normal sudah diberlakukan lalu masyarakat tidak tertib dalam menerapkan protokol kesehatan maka potensi penularan COVID-19 akan sangat besar,” ujarnya lagi.

Ia mengemukakan, untuk kondisi saat ini Papua Barat dinilai belum siap menerapkan kebijakan yang gulirkan pemerintah pusat tersebut. Selain masih terjadi penambahan kasus positif, kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dinilai belum optimal.

“Secara epidemologi kita juga belum tahu Papua Barat ini sebenarnya berada di titik mana. Apakah sedang menuju puncak pandemi, sudah di puncak atau sudah berada ditren penurunan. Ini membutuhkan kajian,” katanya.

Ia berharap kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan semakin meningkat.

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer