Manokwari (ANTARA) – Kementerian Hukum dan HAM Kantor Wilayah Provinsi Papua Barat bersama lembaga pemerintah terkait mengantisipasi kedatangan kapal pengangkut barang dari China di Manokwari dalam waktu dekat.
Kepala Kantor Perwakilan Hukum dan HAM Papua Barat Anthonius Ayorbaba di Manokwari, Rabu, mengatakan bahwa kapal pengangkut barang berkapasitas besar milik investor China akan masuk ke Pelabuhan Barang PT SDIC Papua Cement Indonesia di Manokwari,.
“Dari informasi yang kami peroleh dari Bea Cukai, kapal ini masuk dalam rangka mengambil semen di pabrik perusahaan semen yang saat ini beroperasi di Maruni Manokwari. Dalam waktu dekat akan masuk, kapal ini kapasitasnya sangat besar,” katanya.
Kantor Imigrasi Manokwari, menurut dia, telah berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk mengantisipasi kedatangan kapal dari China, tempat virus corona baru menimbulkan wabah COVID-19.
“Sekali pun kapal ini hanya membawa ABK atau kru kapal, namun tentu membutuhkan pengawasan ekstra. Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Bea Cukai, termasuk pemerintah daerah dan lembaga terkait lainnya harus bersinergi,” kata Anthonius.
Ia menjelaskan bahwa dalam upaya mencegah penyebaran virus corona baru, pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk membatasi masuknya warga China ke Indonesia.
“Termasuk WNA dari negara lain yang pernah ke China dan ingin melanjutkan perjalanan ke Indonesia. Dalam kurun waktu 14 hari setelah keluar dari China tidak boleh masuk ke Indonesia,” kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan sebelumnya mengatakan bahwa pemerintah daerah sudah siaga mengantisipasi penyebaran virus corona.
“Pengawasan seluruh pintu masuk seperti bandara dan pelabuhan diperketat dan tentu bersama kesehatan pelabuhan dan lembaga terkait lainya kita laksanakan serangkaian pemeriksaan terhadap setiap warga asing,” kata Otto.
Dinas Kesehatan, menurut dia, juga memberikan perhatian khusus pada perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan tenaga asing seperti PT SDIC Papua Cement Indonesia yang beroperasi di Manokwari.