Menjaga tanah Papua penuh kedamaian

Jayapura (ANTARA) – Meski tanah Papua mayoritas warganya beragama Kristiani namun soal kehidupan kerukunan antar umat beragama di Provinsi paling Timur Negara Kesatuan Republik Indonesia

admin

Jayapura (ANTARA) – Meski tanah Papua mayoritas warganya beragama Kristiani namun soal kehidupan kerukunan antar umat beragama di Provinsi paling Timur Negara Kesatuan Republik Indonesia terjaga harmonis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara selama 58 tahun sejak Papua bergabung dengan Republik Indonesia 1 Mei 1963.

Komitmen menjaga kehidupan antar umat beragama ditunjukkan masyarakat Papua ketika hari-hari besar keagamaan umat Muslim tampak suasana ibadah bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan syariat keyakinan agama.

Di setiap bulan puasa Ramadhan umat Islam di tanah Papua sejak puluhan tahun hingga saat ini juga dapat menjalankan ibadah dengan normal baik saat siang maupun di waktu shalat sunnah tarawih.

Kenyataan beribadah dengan aman dan nyaman bagi umat Muslim di bulan puasa Ramadhan membuktikan bertapa harmonisnya kehidupan umat beragama di tanah Papua.

Tokoh agama Islam Ustad Jaenuri LC mengatakan, masalah kehidupan umat beragama di tanah Papua sudah terjalin sangat baik karena setiap individu telah mengedepankan kebersamaan serta saling menghargai adanya perbedaan dalam hal keyakinan bagi pemeluknya.

“Papua dikenal merupakan tanah yang penuh dengan kedamaian karena itulah setiap individu harus memaknai kebersamaan dan menjaga toleransi untuk mewujudkan Papua tanah Papua,”ujarnya.

Ustad Jaenuri berharap, situasi kondisi tanah Papua yang menjunjung tinggi semangat toleransi dalam berbagai kehidupan harus dijaga bersama karena ini menjadi modal besar dalam membangun daerah untuk mencapai Papua yang mandiri sejahtera dan berkeadilan.

“Siapapun yang ada di tanah Papua harus menjaga toleransi kehidupan antar umat beragama dengan baik untuk dicontohkan kepada para generasi milenial sebagai penerus estafet pembangunan di daerah,” harap Ustad Jaenuri.

Sementara itu, Wakil Sekretaris DPD Partai Demokrat Mohammad L Bahar Conora mengakui, ketika semangat toleransi dibangun dan diwujudnyatakan dalam kehidupan maka akan memberikan aura positif untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Tanah Papua, menurut Bahar Conoras, telah mencontohkan tentang semangat kehidupan toleransi dan kedamaian untuk semua orang yang ada di tanah Papua.

Setiap warga di atas tanah Papua, menurut Bahar Conoras, punya kewajiban untuk menjaga tanah Papua dari perpecahan antar warga, golongan dan etnis.

“Saya sangat yakin ketika setiap individu menjaga toleransi kehidupan beragama yang baik maka tanah Papua akan memberikan keberkahan untuk kehidupan semua orang,”katanya.

Ia menyebut, partai Demokrat Papua telah membuktikan semangat toleransi beragama menjadi pilar penting membangun pondasi politik para kadernya.

Dimana dalam struktur kepengurusan partai Demokrat, menurut Bahar Conoras, diisi dari berbagai masyarakat nusantara, berbagai etnis dan keyakinan.

“Ini membuktikan partai Demokrat sangat menghargai perbedaan dan menjadikannya sebagai karunia Tuhan yang maha besar,”ungkap Bahar L Conoras.

Pemuda kawal Papeda
Sementara itu, Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia Papua Albertho Gonzales Wanimbo mengakui pemuda punya peranan penting dalam menjaga dan mengawal Papua Penuh Damai (Papeda) melalui karya nyata dalam bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kebersamaan pemuda Papua yang berhimpun dalam wadah KNPI maupun ormas kepemudaan lainnya di tanah Papua, menurut Alberto, merupakan satu komitmen kebangsaan ingin senantiasa berkontribusi langsung dalam mewujudkan kehidupan Papua penuh damai.

“Papua penuh kedamaian sudah menjadi keharusan pemuda untuk merawatnya, karena itu merupakan bagian penting dalam mewujudkan pembangunan tanah Papua yang mandiri sejahtera dan berkeadilan,” ujar Alberto saat menghadiri acara ulang tahun PMII Jayapura.

Ia mengajak komponen pemuda di tanah Papua untuk bersama-sama dengan pemerintah, aparat keamanan TNI/Polri dan pemangku kepentingan untuk menjaga semangat toleransi antar umat beragama.

“Pemuda harus menjadi contoh dan garda terdepan menjaga Papua penuh damai melalui kontribusi nyata membangun tanah Papua sesuai dengan bakat dan talentanya,”ujarnya.

Ketika nilai semangat toleransi kehidupan antar umat beragama dijalankan secara benar, lanjutnya, maka semua warga akan hidup berdampingan satu dengan lainnya dengan harmonis

“Saya harap pemuda menjadi garda terdepan menjaga Papua penuh damai karena telah menjadi komitmen bersama,” harap Ketua DPD KNPI Papua Alberto.

Apalagi pada bulan Oktober mendatang, menurut Ketua DPD KNPI Papua Alberto, Provinsi Papua, akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan PON XX Papua 2021 sehingga pemuda harus menyukseskan iven olahraga nasional empat tahunan di Indonesia.

Pada pelaksanaan ajang PON XX di tanah Papua, menurut Ketua DPD KNPI Papua Alberto, Pemuda Papua akan terlibat menjadi relawan penyelengaraan PON XX Papua.

“Ini kontribusi nyata pemuda di atas tanah Papua dalam rangka menyukseskan penyelenggaraan kegiatan PON XX Papua,”ungkap Ketua KNPI Papua Alberto.

Sementara itu, Asisten Sekda Papua Doren Wakerkwa mengharapkan masyarakat di Provinsi Papua untuk terus menjaga tanah Papua sebagai daerah yang damai, aman dan nyaman untuk kehidupan semua orang.

“Sebagai warga Papua kita berkewajiban untuk senantiasa menjaga kedamaian di tanah Papua yang telah diberkati,” ungkap Asisten Sekda Doren Wakerkwa.

Ia mengakui masyarakat manapun yang hidup di tanah Papua dituntut untuk berperan mendukung berbagai program pemerintah dalam upaya menyejahterakan masyarakatnya.

“Marilah kita terus menebar kebaikan di atas tanah Papua yang telah diberkati dan menjadi rumah kehidupan untuk semua warga,” harap Asisten Sekda Doren Wakerkwa.

Doren menyebut, Provinsi Papua akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan PON XX pada 2-15 Oktober 2021 dan bulan November Papua sebagai tuan rumah Perparnas XVI

“Dua ivent olahraga terbesar di tanah air telah menetapkan Papua sebagai penyelenggara tuan rumah pertandingan sehingga kita harus sukseskan bersama karena Papua orang bisa,”katanya.

Doren mengakui, untuk menjaga kedamaian dan keamanan bersama di tanah Papua menjadi komitmen semua elemen masyarakat harus senatiasa diwujudnyatakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Ketika orang berkunjung ke tanah Papua, menurut Doren, yang utama dirasakan adalah keamanan dan kenyamanan sehingga semua warga bersama-sama untuk menjaga tanah Papua.

“Mari kita berikan dukungan penuh kepada aparat TNI/Polri di manapun bertugas untuk terus menjaga kondisi tanah Papua supaya penuh kedamaian,” ungkapnya.

Menjaga kehidupan di Papua yang penuh kedamaian diharapkan menjadi satu komitmen bersama untuk terus dijaga semua elemen masyarakat di wilayah Timur Negara Kesatuan Republik Indonesia/

Sejarah peradaban masyarakat Papua diawali dari pulau Mansinam 5 Februari 1855 melalui dua penginjil Ottow dan Geisseler yang telah berhasil menginjakan kakinya di bumi Cenderawasih dan memberkati tanah Papua diharapkan menjadi spirit baru untuk Papua menjadi rumah untuk kehidupan semua masyarakat Nusantara.
 

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer