Mengenal perawatan kulit dengan teknologi pikosekon

Jakarta (ANTARA) – Tren perawatan estetika dengan teknologi Picosure Laser terus bertumbuh. Melihat forecast market secara global, penerapan prosedur non-invasif dalam industri estetika dengan menggunakan teknologi laser akan terus berkembang sampai dengan 10,2 persen pada 2021.

Dr. Deasy Lius, Key Opinion Leader untuk Picosure laser di Indonesia, meluncurkan Project Skin, klinik estetika yang menekankan perawatan dengan Picosure laser di Jakarta Selatan.

“Picosure Laser adalah salah satu laser paling canggih yang ada di dunia saat ini karena banyak manfaat teknologi laser yang bisa didapatkan dengan downtime yang sangat minim,” ujar Deasy, Head of Procedural Dermatologist BMDERMA dan Project Skin, dalam siaran resmi, Minggu.

Baca juga: Menjaga wajah tetap “glowing” di masa pandemi

Baca juga: Empat jenis “concealer” untuk tipe kulit berbeda

“Fenomena ini bahkan sudah dapat dipenuhi oleh klinik estetika lokal, sehingga pasien tidak perlu keluar negeri untuk mendapatkan perawatan estetika terbaik,” kata dokter spesialis kulit lulusan Universitas Indonesia.

Dia menjelaskan, picosure laser memiliki kecepatan pikosekon dengan gelombang yang terbukti mampu diserap dan menghasilkan pembersihan pigmen yang lebih baik.

Teknologi pikosekon akan menciptakan lebih banyak energi sekaligus memastikan minimnya kerusakan akibat panas ke struktur kulit, sehingga dapat mengurangi resiko hiperpigmentasi pasca inflamasi.

Selain itu, teknologi dalam Picosure Laser akan mengirimkan energi ke lapisan kulit yang lebih dalam tanpa melukai atau merusak lapisan teratasnya.

Hal ini dibuktikan dengan adanya pembentukan kolagen secara terus-menerus, pengecilan pori-pori, pengencangan kulit, pengurangan garis halus dan kerutan, serta peremajaan kulit yang dapat dilihat setelah sesi perawatan yang dilakukan.

Project Skin menawarkan perawatan untuk skin revitalization seperti mengembalikan kesehatan kulit, menghilangkan bekas jerawat atau flek di wajah, hingga injectable treatment seperti yang dilakukan untuk pembentukan wajah.

Ia mengatakan, perawatan estetika untuk kesehatan kulit diperlukan khususnya untuk usia produktif antara 24-45 tahun yang ingin mengatasi bekas jerawat, pori-pori membesar hingga perawatan anti penuaan dini.

Untuk memberikan pelayanan yang nyaman dan aman, Project Skin melakukan protokol kesehatan sesuai dengan konsensus internasional untuk klinik estetik. Selama fase ini, jumlah pasien dibatasi serta wajib reservasi sebelumnya dengan menandatangani health declaration form.

Baca juga: Lima cara bikin jerawat “kalem” menggunakan kunyit

Baca juga: Perlukah perawatan kecantikan di klinik saat pandemi?

Baca juga: Langkah sederhana dapatkan kulit berkilau dalam 14 hari

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2020

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus (0 )