Denpasar (ANTARA) – Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar, Lantamal V, mendukung pergeseran KRI Teluk Bintuni-520 dari dermaga timur Pelabuhan Benoa, Bali, menuju ke Lombok Nusa Tenggara Barat guna mendukung Satgas Percepatan Pembangunan Huntap (Hunian Tetap) pascabencana alam di Provinsi NTB.
Kadispen Lantamal V Mayor Laut (S) Nanang Pertama dalam keterangan pers yang diterima Antara di Denpasar, Minggu, melaporkan dukungan itu dilakukan dengan pelepasan KRI itu oleh segenap prajurit Lanal Denpasar di bawah pimpinan Palaksa Lanal Denpasar Letkol Laut (P) Bambang Abdullah Basuki Rahmat di Pelabuhan Benoa Bali (28/2).
KRI Teluk Bintuni-520 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Andrik Irwanto sebelumnya tiba dan sandar di Pelabuhan Benoa pada 27 Februari 2020 guna melaksanakan bekal ulang serta menurunkan personel satgas sebanyak 154 personel yang terdiri dari Pasukan Yon Zipur 18/Yudha Karya Raksaka dan Denkav 4/Simha Pasupati serta Kodam IX/Udayana.
Pada 28 Ferbuari 2020 pukul 14.00 Wita, KRI Teluk Bintuni-520 melaksanakan keberangkatan dengan kembali mengangkut Pergeseran Pasukan (Serpas) Satgas Percepatan Pembangunan Huntap (Hunian Tetap) lengkap dengan peralatan serta kendaraan.
Dalam pelepasan keberangkatan KRI Teluk Bintuni-520 yang dihadiri Dandenpomal, Kasatkom, Kasyahal, Kaurpamfik Denpomal dan Dansubunit Intel serta Prajurit Lanal Denpasar Bali itu, personel yang dilepas berjumlah 300 personel serta kendaraan empat Truck dan satu KIA dari Pasmar 2 Surabaya, 186 personel dari Kodam IX/Udayana serta 100 personel dan kendaraan 2 Truck dari Kodam V/Brawijaya.
Sementara itu, Kadispen Lantamal V Mayor Laut (S) Nanang Pertama juga menambahkan bahwa Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Yulius Azz Zainal juga telah melepas keberangkatan Calon Siswa Dikmata TNI AL TA. 2020 di Mako Lanal Banyuwangi ke Lapetal Malang pada Sabtu (29/2) malam.
“Sebanyak 37 Calon Dimata TNI AL setelah menjalani seleksi tahapan demi tahapan yang cukup ketat dan dinyatakan lolos seleksi tingkat daerah, selanjutnya siap diberangkatkan ke Lapetal Malang untuk mengikuti seleksi tahap akhir, bersaing dengan peserta lainnya se-Indonesia,” katanya.
Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Yulius Azz Zainal menyampaikan panitia seleksi adalah dari Lapetal Mabes TNI AL dan selama tes berlangsung, para peserta calon siswa pendidikan pertama tamtama prajurit karier tersebut tidak dipungut biaya apapun karena sistem seleksi TNI AL menggunakan sistem gugur.
“Pengumuman dilakukan hari itu juga setelah tes berlangsung, jadi peserta langsung tahu lolos atau tidaknya. Semoga, 37 Casis Dikmata yang berangkat pantuhir ke Lapetal Malang tidak ada yang dikembalikan, atau lolos semuanya di Pantukhir,” katanya.