KKP kelas III Ternate cegah menular virus corona

admin

Ternate (ANTARA) – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Ternate, Maluku Utara (Malut) mencegah menularnya virus corona ke daerah itu dengan melakukan kegiatan rutin kepada Anak Buah Kapal (ABK) asing yang tiba di wilayah tersebut.

Kepala KKP Kelas III Ternate,  dr Aulianto  di Ternate, Rabu, mengatakan, pemindaian suhu tubuh kepada ABK dari China, sebagai upaya pencegahan menularnya virus corona. 

Di mana kegiatan ini rutin dilakukan pada semua ABK asing yang masuk ke wilayah Malut.

Olehnya itu, dalam rangka mencegah masuk dan keluarnya penyakit yang berpotensial wabah harus melalui kegiatan surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan.

Dia menyatakan, untuk Ternate sebagai pintu masuk sangat banyak ada lewat bandara kemudian pelabuhan yang ada di tambang. Kalau di bandar udara  biasanya pekerja asing dari Jakarta-Manado-Ternate, maupun Makassar-Ternate. 

Untuk itu, pintu masuk Makassar, Manado dan Jakarta itu sudah dilakukan  pemindaian  suhu tubuh memakai alat body thermal scanner, jikalau suhu diatas 38 Celsius langsung dikeluarkan dan diperiksa.

“Tetapi saya sudah mengaktifkan thermal scanner yang ada di Bandara Sultan Babullah  pendekteksi suhu tubuh, kemudian berkoordinasi  di Dinkes Provinsi Malut dan kabupaten/kota untuk memberikan informasi agar bisa mengantisipasi,” ujar Aulianto.

Dia menyatakan, ada standar kalau  kapal yang datang  dari  negara luar negeri itu pihaknya pasti melakukan pemeriksaan karantina, jadi sebelum orang lain naik mereka sudah mengibarkan bendera kuning sebagai tanda sudah diperiksa petugas karantina.

“Kami periksa kondisi kapalnya, ada faktor resiko penyebab penyakit, ABK-nya, Mualim sampai nakhkoda diperiksa dengan pemeriksaan kesehatan,” kata Aulianto.

Sehingga, dengan menggunakan thermal scenner ini, semua dilakukan seperti itu kalau mereka tidak ada suhu tubuh tidak ada yang sakit maka diizinkan berlabuh, tetapi kalau ada yang kedepatan tidak diizinkan untuk berlabuh.

Meski begitu, antisipasi pemeriksaan terus dilakukan terutama kapal yang menuju ke Weda, Obi, Gebe dan Buli. KP kelas III Ternate sudah menyampaikan ke perusahaan tambang untuk tetap melakukan edukasi kepada pekerja karena yang namanya  penyakit masa inkubasi tiga sampai 14 hari, sehingga terkadang dalam perjalanan belum sakit mungkin dia bekerja baru dia sakit karena itu, hal ini yang harus diantisipasi.

Oleh karena itu, KKP akan menyurat ke Dinas ESDM  agar memerintahkan ke perusahan-perusahan tambang agar melakukan promosi kesehatan. 

“Saya telah menyampaikan kepada perusahan tambang untuk perlu penguatan sebagai suatu antisipasi,” tandas Aulianto.
 

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer