
Jayapura (ANTARA) – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Papua, menargetkan pembangunan Lembaga Pemasyarakatan Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Jayapura dan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) kelas III Jayapura, rampung pada akhir Desember 2019.
Kepala Divisi (Kadiv) Administrasi Kanwil Kemenkumham Papua di Jayapura, Johan Manurung di Jayapura, Sabtu, mengatakan dalam rangka memenuhi program prioritas Nasional, pembangunan Lapas Perempuan Kelas III dan Lapas Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Jayapura di Kabupaten Keerom, mulai dikerjakan sejak Juni 2019 lalu.
Hingga kini, kata dia, pembangunan kedua lapas itu masih terus dikerjakan. Pihaknya, menargetkan bulan ini kedua Lapas itu sudah rampung.
“Pembangunan LPKA dan Lapas khusus warga binaan perempuan tersebut ditargetkan selesai pada Desember ini,” katanya.
“Jadi karena itu, sejak Juni lalu pembangunan Lapas Perempuan Kelas III dan LPKA terus dikebut pembangunannya,” ujarnya.
Menurut dia, walaupun pembangunan LPP masih terealisasi 83.645 persen dan LPKA terealisasi mencapai 91.07 persen, namun diyakini akan tuntas di akhir tahun ini.
Dia menjelaskan, progres pembangunan Lapas Perempuan Kelas III Jayapura pada minggu ke 19 sesuai rencana 99.243 persen lalu di lapangan sudah terealisasi 83.645 persen dengan deviasi min 15.598 persen.
Sedangkan untuk LPKA Kelas II Jayapura, menurut dia, progres pada minggu ke 18 sesuai dengan rencana awal 99.67 persen, hingga kini baru terealisasi 91.07 persen dengan deviasi min 8.6 persen.
Namun, kata dia, pihak kontraktor menjamin bahwa Minggu depan progres pembangunan LPP bisa mencapai 99.243 persen, sementara LPKA 99.67 persen.
“Jadi progresnya termasuk cepat, karena dari pihak kontraktor terus menjaga ketersediaan material. Bahkan untuk material yang pemasangannya masih cukup lama, sudah didatangkan. Jadi target penyelesaian di bulan ini pasti bisa dicapai,” ujarnya.
Jhon menyebutkan, musim kemarau panjang yang terjadi tidak berdampak pada pembangunan LPP dan LPKA, pengerja menggunakan sumur bor.
“Untuk ketersediaan air, kini sumur bor sudah selesai dibangun. Dalamnya sekitar 56 meter dan airnya cukup berlimpah,” katanya.
Menurut dia, pada Jumat (20/12) kemarin, dirinya didampingi Kepala Bagian Program dan Humas, Hendrik Pagiling, Kalapas Perempuan, Sarlotha Haay dan beberapa staf JFU di lingkungan Kanwil Kemenkum HAM Papua, mendatangi lokasi pembangunan dua Lapas tersebut di Keerom.
Disela-sela kunjungan tersebut, ia sudah berpesan kepada kontraktor agar segera menambah tenaga kerja dan segera menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang belum disentuh sama sekali.
Ia menambahkan, dirinya juga sudah berpesan kepada kontraktor agar membersihkan material bekas yang masih berserakan dalam area pembangunan serta mengecat bangunan yang sudah siap dikerjakan serta mempercepat pemasangan pagar dibagian depan.
Sementara itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Papua Sri Yuwono yang sudah beberapa waktu lalu meninjau lokasi pembangunan, berpesan untuk mempercepat pembangunan.
“Pengerjaan ini harus disiasati, kalau bisa Desember ini sudah diselesaikan. antisipasi musim hujan,” kata dia.