Mataram (ANTARA) – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Mataram HM Kemal Islam segera melakukan evaluasi terhadap sistem penanganan sampah berbasis teknologi agar tidak ada sampah tertinggal, sehingga Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat itu menjadi kawasan yang bersih, indah serta rapi.
“Target 100 hari kerja setelah pelantikan saya menjadi Kadis LH adalah berkomitmen menjaga Mataram tetap bersih,” katanya seusai mengikuti pelantikan/pengukuhan dan pengambilan sumpah jabatan di lingkup Pemerintah Kota Mataram di Mataram, Kamis.
Kemal yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram mengatakan, untuk mencapai target sebut pihaknya akan melakukan evaluasi dengan melihat kondisi SDM dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung.
“Tahun 2016 saya pernah menjadi Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kebersihan dan saya melaksanakan tugas sesuai kondisi saat itu. Tapi kondisi saat ini tentu lebih berat karena sebagian tugas Perkim dialihkan ke DLH,” katanya.
Sistem penanganan sampah berbasis teknologi sebagai salah satu upaya mengoptimalkan penanganan sampah sekaligus efisiensi terhadap sistem yang ditetapkan saat ini yakni sistem kumpul, angkut dan buang (KAB).
Di sisi lain, pihaknya berkomitmen siap turun 24 jam melakukan pengawasan dan penanganan sampah yang dinilai mengganggu kenyamanan atau dianggap melanggar aturan yang berlaku.
“Teman-teman tahu bagaimana gaya bekerja saya. Pukul 07.00-09.00 berada di kantor di atas itu kita turun lapangan, jadi kalau di LH buruh sapu sudah mulai kerja pukul 06.00 Wita, saya juga harus bisa lebih pagi,” ujarnya.
Selain itu, katanya, pihaknya juga akan melakukan evaluasi terhadap tempat pembuangan sementara (TPS) yang terindikasi “liar” sehingga mengganggu kenyamanan warga sekitar.
“Begitu juga dengan penerapan sanksi bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Apabila dalam pelaksanaannya masyarakat tidak mau berpartisipasi, kita akan koordinasi dengan Satpol PP untuk melakukan penanganan,” katanya.
