Wamena (ANTARA) – Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua sepakat memperketat pengawasan lalu lintas orang di pintu-pintu masuk wilayah guna mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19 di delapan wilayah kabupaten.
Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua Befa Yigibalom di Wamena, Jumat, mengatakan pengawasan antara lain dijalankan di Bandara Wamena sebagai pintu masuk utama ke kabupaten-kabupaten di Pegunungan Tengah Papua.
“Setiap orang yang datang dari Jayapura sampai di Wamena tidak pegang tangan dan harus diperiksa oleh petugas. Siapapun Anda, termasuk bupati, pejabat siapapun wajib diperiksa,” katanya.
Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah sepakat mulai 21 Maret akan membagikan informasi soal pencegahan penularan virus corona kepada setiap penumpang pengguna layanan Bandara Sentani di Jayapura yang hendak menuju ke wilayah pegunungan melalui Bandara Wamena.
Bandara Wamena di Jayawijaya merupakan pintu masuk menuju wilayah Yalimo, Yahukimo, Nduga, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Tolikara, Nduga, dan Puncak Jaya.
“Setelah sampai di Wamena, wajib mengisolasi diri di rumah, maupun pekerjaan, jaga jarak dengan anak istri, warga sekitar, tidak berpegang tangan sampai beberapa hari lah, kalau bisa 14 hari,” kata Befa mengenai upaya pencegahan penularan virus corona bagi warga yang datang dari daerah penularan COVID-19.
Befa mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada kasus penularan COVID-19 di wilayah Pegunungan Tengah Papua dan dia berharap kondisi itu bisa terus bertahan.
Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua beranggotakan kepala daerah Jayawijaya, Yalimo,Tolikara, Mamberamo Tengah, Lanny Jaya, Nduga, Puncak Jaya, dan Yahukimo.