Pekanbaru (ANTARA) – Mayat Syamsul Bahri, pengusaha bakso di Pekanbaru, Riau yang dilaporkan menghilang selama lima hari, akhirnya ditemukan di Desa Kasikan, Kabupaten Kampar atau berjarak puluhan kilometer dari lokasi temuan mobil pribadinya yang terbakar di perbatasan Riau-Sumatera Barat.
Jasad Syamsul Bahri ditemukan oleh aparat Polres Kampar pada Senin siang. Malam ini, jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, di Kota Pekanbaru.
Kepala Subdirektorat Dokkes Yanmed Polda Riau Kompol Supriyanto kepada wartawan di Pekanbaru, Senin malam, membenarkan bahwa mayat laki-laki yang ditemukan dalam kondisi memprihatinkan serta nyaris sulit dikenali itu adalah jenazah Syamsul.
”Hasil pemeriksaan forensik kami pastikan korban adalah Syamsul Bahri,” katanya pula.
Dia mengatakan hal itu berdasarkan data properti atau benda yang melekat di tubuh korban, di antaranya kecocokan celana dalam dan pakaian korban, sebelum ditemukan meninggal. Sedangkan, hasil data secara medis, ada kecocokan gigi dan bekas luka di tubuh korban yang sesuai keterangan pihak keluarga.
Ia mengatakan pada tubuh korban ditemukan sejumlah luka-luka. Namun, dia tidak bersedia menjelaskannya karena berpotensi mengganggu penyidikan yang tengah dilakukan Polres Kampar dan Polda Riau. Dia hanya memastikan korban meninggal karena penganiayaan.
”Hasil pemeriksaan korban dan bukti ilmiah korban merupakan meninggal karena kekerasan,” ujar dia lagi.
Ditanya, prediksi waktu kematian korban. Ia mengatakan, diduga korban meninggal sudah berlangsung selama lima hari. ”Kami prediksi sudah lima hari,” ujar Supriyanto.
Pada pukul 22.00 WIB, korban langsung dijemput oleh keluarganya untuk segera dimakamkan di TPU Uka, Jalan Uka, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
Misteri kematian Syamsul (38) terkuak setelah keluarga korban membagikan kisahnya di media sosial facebook. Elsa Mega Firman (36), istri Syamsul Bahri menceritakan bahwa suaminya mulai hilang kontak sejak Kamis (20/2) pekan kemarin.
Satu hari berselang, warga menemukan mobil yang terbakar di Desa Rantau Berangin atau perbatasan Riau-Sumatera Barat. Polisi yang mendapat informasi itu langsung melakukan penyelidikan. Lima hari berselang, polisi menemukan jasad seorang pria tak dikenal di Desa Kasikan atau jalan lintas Riau menuju Sumatera Utara.
Jarak dua lokasi itu berkisar puluhan hingga ratusan kilometer. Polisi masih terus menyelidiki kasus misterius itu. Terlebih, saat suaminya menghilang, kediaman Mega sempat didatangi dua orang tak dikenal dengan ciri khas bertato pada bagian kaki.