Ikhtiar pertumbuhan ekonomi dalam bayang-bayang COVID-19

admin

Makassar (ANTARA) – Pada 19 Maret 2020, secara resmi dicatat sebagai awal masuknya pandemi COVID-19 di Sulawesi Selatan, dan dimumumkan Gubernur Prof HM Nurdin Abdullah melalui konferensi pers di kediaman pribadinya di Perumahan Dosen Unhas, Tamalanrea Makassar.

Dihadapan para awak media, Nurdin menyebutkan dua warga yang menjalani isolasi diduga menderita COVID-19. Bahkan satu satunya telah diilaporkan sudah meninggal dunia, sejak empat hari lalu, yakni pada Ahad, 15 Maret 2020.

Sudah hampir setahun, virus yang awalnya dilaporkan berasal dari Tiongkok ini menjangkiti dan meneror masyarakat di provinsi yang memiliki 24 kabupaten dan kota itu.

Selama hampir 12 bulan, pandemi COVID-19 di Sulsel telah membelenggu sendi-sendi kehidupan. Tidak hanya menghantui sektor kesehatan, virus corona baru ini juga menggerogoti sektor sosial, budaya, hingga ekonomi.

Khusus sektor ekonomi, pandemi ini telah memberikan efek yang begitu besar. Puluhan ribu pekerja dan buruh harus ikhlas kehilangan pekerjaan. Ada yang memang dalam status pemutusan hubungan kerja (PHK) dan tidak sedikit yang terpaksa dirumahkan dengan pertimbangan efisiensi perusahaan.

Per 11 Maret 2020 saja, sesuai data Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Selatan tercatat sebanyak 14.840 orang kehilangan pekerjaan. Mereka itu berasal dari 1.144 perusahaan dari 17 kabupaten/kota di Sulsel.

Besarnya pengaruh pandemi ikut berkontribusi menekan pertumbuhan ekonomi Sulsel ketitik yang paling rendah sejak beberapa tahun terakhir.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat pertumbuhan ekonomi Sulsel triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar -3,87 persen year on year (yoy). Angka ini memburuk dari triwulan I yang mencapai 3,07 persen.

Melalui komitmen dan kebijakan pemerintah provinsi untuk tetap berupaya menjaga perekonomian disamping fokus penanganan penyebaran COVID-19, pertumbuhan ekonomi daerah yang dipimpin Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah dan Wagub Andi Sudirman Sulaiman ini perlahan-lahan namun pasti mulai beranjak naik.

Pertumbuhan ekonomi Sulsel dari triwulan II ke triwulan III bahkan menembus angka 8,18 persen. Begitupun dari triwulan III ke triwulan IV juga tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif.

Berdasarkan data-data yang terlampir itulah mungkin bisa diartikan jika kerja-kerja pemerintah khususnya dalam menjaga sektor perekonomian selama masa pandemi sudah berjalan seperti yang diharapkan.

Pembangunan infrastruktur

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menegaskan hingga saat ini pihaknya terus menggenjot pembangunan infrastruktur di beberapa lini, demi memberikan nilai tambah bagi sejumlah sektor di Sulsel.

Pemprov Sulsel terlihat fokus dan berupaya mendongkrak daya beli masyarakat yang diharapkan bisa ikut berkontribusi memacu kinerja ekonomi.

Meski terus berperang melawan COVID-19, target untuk menjadikan Sulsel sebagai provinsi mandiri benih dan menjadi lumbung daging juga terus dikejar. 

Itu dibuktikan dengan menyiapkan lahan peternakan sapi seluas 5.000 hektare di Seko, Luwu Utara, sebagai menjadikan Sulsel lumbung daging nasional.

Lahan peternakan sapi ini juga sebagai tindak lanjut kesepakatan antara PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) dan PT Widodo Makmur Unggas untuk pengembangan sapi, peternakan ayam, penanaman jagung, dan produksi olahan.

Untuk pembangunan infrastruktur peternakan sapi di Kecamatan Seko, Lutra, juga telah direncanakan dimulai pada tahun ini.

Sebagai bukti keseriusan, PT Perseroda Sulsel juga melibatkan sedikitnya ada tujuh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain baik di lingkup Pemprov Sulsel maupun di kabupaten kota. 

“Keinginan pak Gubernur untuk menjadikan Sulsel sebagai salah satu lumbung daging di Indonesia. Kami akan memulai tahun ini persiapan pembangunan infrastruktur dan kesiapan awal lain,” jelas Direktur Utama Perseroda HM Taufik Fachruddin.

Selain peternakan, Pemprov Sulsel juga membangun konektivitas di sektor pariwisata yang diharapkan membuka lebih banyak lapangan kerja ke depan.

Beberapa daerah tujuan wisata Sulsel juga tetap fokus dilengkapi sebagai persiapan pascapandemi diantaranya Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara, Bulukumba, Kepulauan Selayar hingga yang terbaru peresmian Lego-Lego yang menjadi salah satu destinasi baru di Makassar.

Begitupun dengan pembangunan infrastruktur akses jalan, bendungan, irigasi, twin tower, termasuk membuatkan kapal bagi nelayan di Selayar, juga dilakukan untuk mendorong roda perekonomian di wilayah itu.

Pujian Jokowi  

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, sempat memuji dan mengapresiasi penanganan COVID-19 seraya menjaga roda perekonomian di Sulawesi Selatan dalam rapat koordinasi bersama para Gubernur dari sejumlah provinsi diantaranya Gubernur Sulsel, Jawa Timur, Banten, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur, 9 Februari 2021.

Meskipun sempat meningkat, namun karena penanganan yang intensif melalui program Trisula atau 3T (Tracking, Testing, Treatment) dan Wisata Duta COVID-19, kasus positif di Sulsel mulai menunjukkan penurunan. 

Selain itu, tingkat kematian yang disebabkan positif COVID-19 inipun cenderung rendah, bahkan angka kesembuhan menunjukkan peningkatan. 

Hal tersebut terlihat dari sejumlah data mingguan Dinas Kesehatan Sulsel. Dimana angka kesembuhan dalam seminggu mencapai 91,2 persen, lebih tinggi dibandingkan angka kesembuhan secara nasional, yakni di angka 82,6 persen.

Data angka kematian pun saat ini berada di level 1,5 persen, lebih rendah dari angka kematian secara nasional, 2,9 persen. Kondisi ini juga terlihat dari nilai Rt atau angka reproduksi yang berada di bawah 1, yakni 0.79, yang menandakan bahwa COVID-19 terkendali. 

Presiden juga meminta daerah lainnya untuk mengikuti apa yang dilakukan di Sulsel, tracking, testingnya lebih diperkuat.

Gubernur juga menyampaikan pesan penting Presiden Jokowi kepada sejumlah kepala daerah yang hadir, agar kiranya tidak mengeluarkan kebijakan yang dapat melemahkan kegiatan perekonomian di daerahnya masing-masing.

Terutama kebijakan yang menghambat pelaku usaha untuk  terus menggerakkan roda perekonomian di daerah melalui aktivitasnya.

Nurdin Abdullah juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi meminta agar proses vaksinasi di seluruh wilayah dimaksimalkan, dan dipercepat, sehingga kekebalan imun dapat meningkat.

Bahkan Presiden menambahkan agar program vaksinasi di daerah, fokus pada warga yang rentan tertular dan menularkan COVID-19, baik itu tenaga kesehatan, para warga yang beraktivitas di keramaian seperti di pasar. 

Pengalaman di 2020

Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah mengatakan pengalaman di tahun 2020 dapat menjadi acuan untuk bekerja lebih maksimal pada tahun ini.

Pemprov Sulsel menargetkan realisasi anggaran pada triwulan pertama 2021 mencapai 25 persen sebagai salah satu fondasi menjaga stabilitas perekonomian daerah.

Untuk itu, kepada seluruh kepala daerah, kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah, untuk segera mempersiapkan program-program serta mempercepat lelang proyek fisik lebih awal.

Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan prestasi Sulsel dari segi infrastruktur pada 2020 cukup membanggakan. Dari 40 lebih paket proyek strategis Pemprov Sulsel berhasil dilakukan tender lebih awal sebelum COVID-19 melanda Sulsel. 

Di tahun 2020, awal tahun lalu Januari-Februari dari 45 paket sudah melakukan tender proyek strategis. Sehingga saat COVID-19 masuk di Maret, paket proyek sudah jalan. 

“Jadi 2021, bagaimana proses lebih awal kita lakukan. Penyerapan anggaran kita tertinggi secara peningkatan ekonomi,” ujarnya.

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer