Manokwari (ANTARA) – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 optimistis lima pasien positif yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit rujukan Provinsi Papua Barat di Manokwari bisa sembuh.
Juru Bicara Pemprov Papua Barat pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Arnoldus Tiniap, di Manokwari, Senin, menyatakan sejak ditemukan kasus konfirmasi positif di Manokwari Faskes (fasilitas kesehatan) karantina COVID-19 Provinsi Papua Barat telah merawat enam pasien dan seluruhnya dari Manokwari.
“Satu sudah dinyatakan sembuh dan sudah kami pulangkan, sehingga saat ini tersisa lima orang yang menjalani perawatan dan pemantauan secara intensif di Faskes ini,” ucap Arnoldus
Ia menjelaskan secara umum kondisi kesehatan lima pasien di Faskes tersebut menunjukkan perkembangan sangat bagus, termasuk satu pasien baru seorang ibu rumah tangga yang masuk beberapa waktu lalu.
Berdasarkan data medis, kata Tiniap, empat dari lima pasien ini tidak mengalami gejala dan keluhan. Prognosis mereka cukup bagus sehingga potensi kesembuhan mereka sangat besar.
“Dari enam pasien yang kami tangani, hanya satu yang berasal dari PDP (pasien dalam pengawasan). Satu sudah sembuh, dan pasien positif dari PDP ini sudah sejak beberapa hari lalu lepas oksigen. Kondisi kesehatannya juga sudah jauh lebih baik,” ujarnya lagi.
Ia menambahkan, seluruh pasien di Manokwari sudah dilakukan follow up, termasuk pasien terbaru. Sebagian masih menunggu hasil pemeriksaan swab pertama dan yang lain tinggal menunggu hasil swab kedua.
“Kita berdoa, mereka bisa sembuh semua,” katanya seraya menyatakan selama dalam perawatan seluruh pasien terus mendapat suport dari para petugas medis di Faskes tersebut.
“Ini untuk memberikan semangat sehingga secara psikis mereka mampu melawan virus yang ada dalam tubuhnya. Mental, semangat dan optimisme pasien sangat berpengaruh terhadap imunitas tubuh. Kalau imun bagus potensi kesembuhannya sangat besar,” katanya.
Nur Wahidah, salah satu tim dokter Faskes Karantina Rumah Sakit Provinsi Papua Barat menjelaskan, setiap pasien dipantau secara rutin. Selain vitamin, mereka juga diberikan obat batuk, qloroquine serta obat lain sesuai keluhan.
“Untuk kontrol rutin kami lakukan by phone, kalau ada keluhan baru kami datang untuk melakukan penanganan cepat,” katanya.
Untuk mencegah stres atau depresi, kata Nur Wahidah, pasien pun diajak untuk melakukan aktivitas fisik seperti senam dan olahraga lainya.*