Makassar (ANTARA) – Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel Nurdin Abdullah dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulsel menggelar talkshow membahas tema “Bagaimana Sulsel Menghadapi New Normal” di Rumah Jabatan Gubernur di Makassar, Jumat.
Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah Nurdin Abdullah membahas tentang virus corona ini di Sulsel, termasuk penanganan apa yang telah dilakukan dan upaya agar Sulsel dapat memenuhi syarat menuju era normal baru.
Ia menegaskan, berdasarkan pendapat para ahli epidemiologi atau ahli ilmu penyebaran penyakit menular dan faktor yang dapat mempengaruhi penyebarannya, virus ini tidak akan hilang. Karena itu yang dapat diupayakan sekarang ini adalah menunggu vaksin dan obatnya ditemukan.
“Selama vaksin dan obatnya belum ditemukan, tentu apa yang menjadi imbauan pemerintah untuk berdamai dengan COVID-19 alias new normal. Jadi new normal itu artinya adalah kita hidup normal kembali, tetapi tidak seperti sebelumnya,” katanya.
Tatanan normal baru, lanjutnya, dalam arti bahwa kehidupan masyarakat harus hidup secara normal, tetapi dengan prosedur atau protokol kesehatan ketat, yaitu selalu menggunakan masker, menghindari kerumunan, menjaga kebersihan, selalu cuci tangan, dan menggunakan cairan pembersih tangan.
“Kenapa ini kita lakukan? Karena kita tahu persis bahwa COVID-19 ini pintu masuknya dari mulut, hidung dan mata. Dan yang akan mengantarkan virus ini selain droplet juga tangan kita, sehingga kita diminta betul-betul melakukan protokol kesehatan secara ketat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, berbagai upaya dilakukan pemerintah dengan maksimal, yaitu dengan penyiapan rumah sakit dan menghadirkan program yang dapat memotong rantai penyebaran COVID-19, rapid test massal, termasuk PCR massal, terus diupayakan, serta tracking penyebaran COVID-19.
Pemprov Sulsel mempersiapkan diri demi menekan angka reproduksi (Rt COVID-19). Karena dengan menurunnya Rt COVID-19, Sulsel bisa masuk dalam daftar uji coba era normal baru.
Jika tidak ada lagi kluster penyebaran, katanya, maka Sulsel sudah siap menuju penerapan era normal baru. Ia menjelaskan era normal baru atau kenormalan baru lebih menekankan kepada kesiapan individu terhadap aktivitas di luar rumah, meski COVID-19 belum lenyap sekalipun.
Era normal baru, katanya, terkait ruang publik akan dipersiapkan dengan baik dengan protokol kesehatan secara ketat, seperti sekolah, kantor, restoran, tempat perbelanjaan, masjid dan sebagainya.
“Sekarang perhatian kita bagaimana memutus mata rantai penularan. Jadi kurvanya mau terus kami landaikan, kalau kita terus landaikan selama dua minggu, Insyaallah itu berarti COVID-19 sudah bisa kita kendalikan,” ujarnya.
Target ini, katanya, hanya bisa dicapai dengan dukungan masyarakat. “Sebenarnya yang menentukan ini bukan gubernur atau gugus tugas, tetapi masyarakat yang menentukan bisa secepatnya hidup pada new normal atau tidak,” katanya.
Koordinator Kelembagaan dan Penanggung Jawab Program Live Streaming bersama Lembaga Penyiaran KPID Sulsel Riswansah Muchsin menjelaskan bahwa talkshow itu telah dilaksanakan sebanyak dua kali.
“Ini merupakan yang kedua kalinya kami laksanakan, di mana tema yang pertama bagaimana pemerintah melakukan penanganan COVID-19 di Sulsel. Untuk episode kedua ini kami stretching point-nya (persiapan) pemberlakuan new normal life di Sulsel,” ujarnya.