Manokwari (ANTARA) – Keberadaan fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Manokwari, Papua Barat hingga kini belum dapat dimanfaatkan secara optimal guna mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat.
Kepala PPI Manokwari Toni Dance Kandami di Manokwari, Jumat, mengatakan sejauh ini perhatian dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua Barat terhadap PPI Manokwari sangat minim. Padahal fasilitas penunjang PPI Manokwari sjudah cukup lengkap.
“Kami hanya melaksanakan rutinitas kantoran, karena 90 persen fasilitas PPI Manokwari untuk para nelayan tidak berfungsi sama sekali, Usulan kami ke Dinas Perikanan dan Kelautan Papua Barat tidak pernah mendapat perhatian,” kata Dance.
Lantaran kondisi itu, katanya, hingga kini Tempat Pelelangan Ikan (TPI), tempat pembekuan ikan (cold storage) hingga Pelabuhan Perikanan tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya.
“Jujur saja Papua Barat kehilangan banyak sumber PAD karena fasilitas PPI tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Sebagai kabupaten yang terletak di bibir pantai, berhadapan dengan Samudra Pasifik, Kabupaten Manokwari memiliki potensi perikanan terutama jenis ikan tuna yang masih sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan warga nelayan setempat.
Hanya saja hasil tangkapan para nelayan di Manokwari dan sekitarnya selama ini hanya untuk dijual untuk konsumsi warga Kota Manokwari saja, belum ada upaya-upaya konkret untuk diekspor ke negara lain. Padahal harga daging ikan tuna di pasaran internasional saat ini sangat mahal.