Eko Yuli tak keberatan jika Olimpiade 2020 diundur

admin

Jakarta (ANTARA) – Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan mengaku tak keberatan jika penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 harus diundur demi keselamatan para atlet di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang melanda negara-negara di dunia.

Namun, Eko tetap berharap situasi akan cepat kondusif sehingga pesta olahraga empat tahunan itu bisa digelar sesuai jadwal. Pun seandainya harus dijadwal ulang, pria 30 tahun itu berharap tidak diundur ke tahun depan.

“Ya kalau bisa jangan sampai ditunda tahun depan,” kata peraih medali perak Olimpiade 2016 Rio itu saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Baca juga: Eko Yuli tetap latihan rutin di tengah pandemi COVID 19
Baca juga: Indonesia dukung apapun keputusan Jepang soal Olimpiade 2020

Pasalnya, apabila Olimpiade diundur ke tahun depan, kata Eko, itu bisa mengacaukan event olahraga yang memang sudah terjadwal berlangsung di 2021.

“(Kalau tahun depan) pasti bentrok sama persiapan kejuaraan yang ada di tahun depan pastinya,” ujarnya.

Meski nasib penyelenggaraan Olimpiade 2020 masih belum jelas, Eko mengaku dirinya masih tetap fokus latihan untuk persiapan menuju Tokyo dan merebut medali emas.

Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan bergulir pada 24 Juli sampai dengan 9 Agustus mendatang. Namun hingga kini, pandemi virus corona tak kunjung reda.

Kondisi tersebut membuat sejumlah komite olahraga di sejumlah negara menyerukan agar Olimpiade Tokyo ditunda demi keselamatan dan kesehatan para atlet.

Baca juga: Coronavirus “bukan lelucon”, kata peraih emas Olimpiade van der Burgh
Baca juga: PM Jepang: menunda Olimpiade mungkin tak terhindarkan

Namun Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan panitia penyelenggara Tokyo 2020 masih berkeyakinan bahwa pesta olahraga terakbar di dunia itu bisa berlangsung sesuai jadwal.

Sebagai respon terhadap seruan penundaan yang semakin kencang, IOC dan panitia penyelenggara Tokyo 2020 yang awalnya bersikeras bahwa Olimpiade 2020 akan tetap digelar sesuai jadwal, kini sepakat untuk mulai membicarakan skenario alternatif, termasuk skenario penundaan.

“IOC berkoordinasi penuh dengan panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo, pemerintah Jepang serta pemerintah wilayah Metropolitan Tokyo, memulai pembicaraan dengan peninjauan menyeluruh atas perkembangan situasi kesehatan di dunia, dampaknya terhadap Olimpiade Tokyo, termasuk skenario penundaan,” demikian penyataan resmi IOC.

Pembicaraan tersebut diperkirakan akan membuahkan hasil dalam kurun waktu empat pekan ke depan.

Baca juga: IOC sepakat mulai bicarakan skenario alternatif Olimpiade Tokyo
Baca juga: Dunia olahraga sambut positif IOC soal skenario alternatif Olimpiade
Baca juga: Kanada tidak kirim tim jika Olimpiade tak ditunda

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA 2020

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer