Dispertanak Lombok Tengah semprotkan disinfektan di Pasar Hewan cegah PMK

admin

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) – Petugas kesehatan hewan bergerak cepat dengan melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah pasar hewan, setelah puluhan ekor sapi di Kecamatan Praya Tengah terkena penyakit mulut dan kuku (PMK), kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah Lalu Taufikurahman.

“Penyemprotan disinfektan ini untuk mengantisipasi penyebaran penyakit ternak sapi atau virus tersebut,” kata Lalu Taufikurahman di Praya, Kamis.

Selain melakukan penyemprotan cairan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus pada Sapi tersebut, pemerintah daerah Lombok Tengah juga akan melakukan secreening terhadap semua ternak yang dibawa oleh para penjual atau pengusaha hewan di Pasar Barebali maupun di Pasar Batunyale.

Secreening tersebut dilakukan secara acak di pintu masuk pasar Hewan, sehingga pihaknya telah membentuk tim satgas penanganan dampak wabah virus yang menyerang ratusan ekor sapi tersebut.

“Kalau ada sapi yang sakit di bawa ke pasar hewan kita tidak akan berikan masuk. Hanya sapi yang sehat yang boleh masuk untuk dijual,” katanya.

Ia mengatakan, penyemprotan tidak hanya dilakukan di area pasar hewan mampu kepada ternak, namun semua kendaraan yang digunakan membawa sapi akan disemprot disinfektan untuk sterilisasi seperti halnya penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19.

“Penyakit ini tidak menular ke Manusia, tapi ke hewan, sehingga kita lakukan penyemprotan disinfektan di kandang, pasar hewan maupun kendaraan pengangkut sapi,” katanya.

Sebelumnya, puluhan ekor sapi di Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah diduga terkena virus dengan gejala yang hampir sama dengan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sedang merebak di Jawa Timur.

“Dari laporan masyarakat ditemukan 63 ekor sapi yang tiba-tiba sakit atau diduga terkena wabah penyakit. Namun, tidak ada yang mati,” kata Lalu Taufikurahman.

Dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya langsung menurunkan tim untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dengan melakukan pengobatan, karena masih dalam dugaan. Sehingga pihaknya belum bisa memastikan jenis penyakit yang menyerang puluhan ekor sapi milik masyarakat di Kecamatan Praya Tengah tersebut.

“Tim sudah turun mengambil sampel. Hasilnya akan keluar pada pekan ini. Nanti kita akan sampaikan, ketika hasil lab dari Denpasar Bali telah keluar,” katanya.

Dari hasil pemeriksaan di lapangan yang telah dilakukan jenis gejala penyakit yang dialami itu seperti adanya lelehan lendir dari mulut, hidung, luka di hidung, air liur berlebihan dan panas badan terlalu tinggi mencapai 37 derajat dan deman serta diantara kuku kaki ada luka. Sehingga sapi milik warga itu tidak ada nafsu makan, yang mengakibatkan lemas atau tidak seperti biasanya.

“Gejalanya hampir sama, tapi belum bisa kita pastikan. Peluang sembuh itu lebih besar, sehingga kita melakukan upaya pengobatan,” katanya.
 

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer