Makassar (ANTARA) – Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan menggelar rapat koordinasi untuk melakukan stabilisasi harga gula pasir dan bawang putih di Ruang Rapat Kantor Dinas Perdagangan Sulsel di Makassar, Senin.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sulsel Hadi Basalamah menjelaskan, rapat tersebut bertujuan untuk mencari solusi atas kenaikan harga gula pasir dan bawang putih.
“Ini kan konteks nasional, tapi kami ingin menjadikan Sulsel ini terbaik. Kalau Sulsel stabil, aman di daerah lain,” katanya.
Berdasarkan hasil pantauan tim pemantau harga Dinas Perdagangan Sulsel, terjadi kenaikan harga gula pasir dan bawang putih yang signifikan di pasar-pasar tradisional.
Saat ini, Bulog sebagai perpanjangan tangan pemerintah memiliki ketersediaan gula pasir sebanyak 16 ton, sedangkan bawang putih belum ada sama sekali.
Hadi Basalamah menjelaskan, untuk penanganan harga di pasaran, akan dilakukan operasi pasar.
“Sebagai penanggung jawab akan dilakukan oleh Dinas Perindag Kota. Sedangkan untuk kabupaten kota, khususnya Bulukumba, Parepare, Palopo dan Bone, akan dibantu fasilitasi,” lanjutnya.
Terkait dengan strategi jangka panjang yang dilakukan dalam mengatasi terbatasnya ketersediaan gula pasir dan bawang putih, Hadi Basalamah mengatakan, telah menjalin kerja sama dengan kementerian dan produsen untuk memprioritaskan importasi.
“Kami berharap ada importir bawang putih yang bisa kami rekomendasikan ada di Sulawesi Selatan, kalau gula kan sudah banyak,” sebutnya.