Jakarta (ANTARA) – Aktris muda Valerie Thomas menyakini seorang pesohor pasti akan menemui orang-orang yang menanggapi semua yang dilakukan secara negatif.
Keingintahuan orang lain atas kehidupan pribadi para pesohor dapat menimbulkan berbagai tanggapan, baik yang membesarkan maupun mengecilkan hati.
“Aku percaya semua orang harus diperlakukan sama, saling menghormati, tidak boleh diperlakukan berbeda karena semua orang punya keunikan masing-masing,” kata Valerie di bincang-bincang daring, Rabu.
Ketimbang memikirkan omongan yang tak enak di telinga, putri dari aktor Jeremy Thomas ini memilih untuk menerima kenyataan bahwa seorang pesohor harus menerima kenyataan akan selalu ada orang yang tak suka padanya. Dia lebih fokus kepada orang-orang terdekat yang tahu betul jati dirinya dan selalu memberi dukungan positif.
“Kita tidak punya waktu untuk menyenangkan semua orang,” ujar aktris berusia 21 tahun itu.
Valerie memilih untuk cuek bila mendapatkan komentar menyakitkan di media sosial. Meski berat untuk dipraktikkan, ia tak mau memasukkan komentar-komentar negatif ke dalam hati.
“Tidak usah mempedulikan opini orang yang kamu tidak kenal,” ujar dia.
Valerie membintangi serial “Pretty Little Liars” adaptasi Indonesia yang diangkat dari drama ikonik Warner Bros.
Pretty Little Liars” versi Indonesia ini mengambil set sebuat kota fiksi di Bali, Amerta. Serial tersebut menceritakan kehidupan empat remaja yang seperti kehilangan arah setelah pemimpin mereka, Alissa (Yuki Kato) menghilang secara misterius.
Setahun kemudian, Hanna (Anya Geraldine), Ema (Eyka Farhana), Sabrina (Valerie Thomas) dan Aria (Shindy Huang), kembali bersatu setelah mereka mulai menerima pesan-pesan misterius dari sosok yang dikenal sebagai “A”. Sosok “A” tersebut mengancam akan mengungkap rahasia terkelam mereka.
Baca juga: Serial “Pretty Little Liars” versi Indonesia tayang hari ini
Baca juga: Viu dan Warner Bros produksi ulang “Pretty Little Liars” di Bali
Baca juga: Pengguna IM3 Ooredoo kini bisa akses Viu Premium tanpa berlangganan
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2020