Bupati Herry: Berita hoax adanya pasien virus Corona di Biak Numfor

admin

Jayapura (ANTARA) – Bupati Kabupaten Biak Numfor, Papua Herry Ario Naap menegaskan, kabar hoax atau berita  bohong adanya pasien Virus Corona atau Coronavirus Disease (COVID-19) di Kabupaten Biak Numfor sebagai mana ramai diperbincangkan di media sosial beberapa hari terakhir ini.

“Hingga saat ini tiga rumah sakit yang ada di Kabupaten Biak Numfor sama sekali tidak ada yang menangani kasus penyakit mematikan virus Corona,”tegas Bupati Herry Ario Naap didampingi Sekretaris Daerah Markus O.Mansnembra, Direktur RSUD Biak dr Ricardo Mayor dan Plt Kadis Kesehatan Biak D.Duwiri dalam keterangan persnya di Sasana Krida Biak,Kamis.

Demikian halnya dari hasil pantauan tim pencegahan dan penanganan kasus virus corona yang dibentuk Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor, menurut Bupati Herry Ario Naap,sama sekali tidak menemukan adanya pasien atau orang yang diduga terinfeksi penyakit tersebut.

Laporan dari Kesehatan Pelabuhan Biak, baik di pelabuhan udara dan pelabuhan laut, lanjutnya,  juga menyatakan sama sekali belum menemukan adanyan pasien terkena Virus Corona.  
 
Bupati Herry Ario Naap mengatakan, dari hasil koordinasi dan pemantauan langsung yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor menegaskan kalau sejumlah kabar dimedia sosial tentang adanya virus corona adalah hoax.

Bupati Herry Ario Naap menghimbau masyarakat diminta tidak mudah terhasut oleh berita-berita bohong yang diduga segaja disebarkan orang-orang tertentu.
 
“Koordinasi ke rumah-rumah sakit di Biak juga telah dilakukan, jadi kabar adanya pasien Corona di Biak sebagaimana ramai di media sosial adalah tidak benar alias berita hoax. Oleh karena itu pemerintah daerah meminta masyarakat jangan mudah percaya dengan berita hoax di media sosial. Tetap tenang dan lakukan aktivitas seperti biasa,” ujar Bupati Herry Ario Naap menanggapi kabar berita hoax di sejumlah media sosial, di Sasana Krida Kantor Bupati.
 
Bupati yang didampingi Sekda Markus O. Masnembra, SH.,MM memberikan ketika keterangan pers juga mengatakan, meski belum ada kasus penyakit yang saat ini mendapat perhatian publik itu ditemukan di Biak Numfor, namun pemerintah daerah tetap siaga dalam penanganan pasien kasus Corona jika ada ditemukan. Salah satunya dengan telah menyiapkan ruang khusus untuk penanganan. 

“Sejak adanya isu bahwa ada kasus penyakit Corona di Biak sebagai mana ramai diperbincangkan di media sosial, kami telah menurunkan tim dan ternyata itu tidak benar. Intinya, sejak kasus Corona lagi marak diperbincangkan di Indonesia bahkan di dunia kami sudah membentuk tim untuk melangkan langkah-langkah antisipasi atau pengananan jika ada kasusnya,” kata Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor Daud Duwiri, S.KM menambakan. 

Sementara itu Direktur RSUD Biak dr. Ricard Ricardo Mayor, M.Kes mengatakan, bahwa hasil rapat koordinasi yang dilakukan oleh pihaknya untuk mengantisipasi pasien virus Corona jika sewaktu-waktu ada juga sudah dilakukan. 

“Kami telah memilih salah satu ruangan untuk isolasi pasien virus Corana jika sewaktu-waktu ada, yakni salah satu ruangan di RS TNI AU. Jadi ruangan itu besar, dan kami dari pemerintah daerah akan menyiapkan peralatan dan SDM. Tapi kita berharap semua kasus virus Corona tidak masuk di Biak Numfor,”ungkapnya.
 
Terkait dengan maraknya pemberitaan tentang kasus virus Corana, Pemerintah Kabupaten Biak Numfor juga telah menggelar rapat koordinasi dengan semua instansi terkait, di Sasana Krida Kantor Bupati, Kamis.

Bahkan rapat koordinasi sebagai antisipasi penyakit mematikan itu akan dilakukan secara kontinyu dan akan dikoordinir  langsung oleh Sekda Kabupaten Biak Numfor.   
 
“Saya mohon warga agar tidak menyebarkan informasi sembarangan, apalagi belum dipastikan kebenarannya. Nanti warga bisa panik dan dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan saring dulu informasinya sebelum, ‘sharing’,” imbuh Bupati Herry A. Naap. 
  
“Hanya percaya kepada informasi resmi yang dikeluarkan pihak berwenang, atau kepada media-media yang kredibel. Jangan percaya informasi yang belum jelas. Kami akan terus pantau, mohon warga untuk tetap tenang,” sambung  Bupati. 

Disinggung soal adanya kelangkaan masker di sejumlah Apotik di Biak dalam beberapa hari terakhir, Bupati menghimbau supaya pihak pengusaha (apotik penjual masker) atau distributor supaya tidak memanfaatkan isu virus Corona dengan  melakukan penimbunan dengan tujuan untuk menaikan harga. 

“Memang saya sudah dapat informasi, bahwa masker yang dulunya hanya Rp. 3.000 perbuah ada yang dijual dua kali  lipatnya, bahkan sudah mulai sulit ditemukan di pasaran khususnya apotik. Oleh karena itu, diminta supaya jangan ada pengusaha memanfaatkan isu-isu tidak benar dengan menciptakan situasi bahwa masker seolah-olah habis,” tegasnya. 

Dipertemuan dengan sejumlah instansi terkait sebelumnya, Bupati juga mengingatkan kepada instansi terkait supaya terus membangun koordinasi dengan tetap mewaspadai masuknya virus corana di wilayah Kabupaten Biak Numfor.

Sekedar diketahui, gejala-gejala dari virus Corana : demam tinggi,  batuk dan pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih dan lesuh. 

Sementara upaya-upaya pencegahan dapat dilakukan dengan; sering mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker apabilah batuk dan pilek, hati-hati hindari kontak dengan hewan, rajin olah raga dan istirahat cukup, jangan mengkomsumsi daging yang tidak dimasak atau stengah matang, meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkomsumsi makanan bergizi dan rajin olah raga, segera ke fasilitas kesehatan apabila batuk pilek dan sesak nafas. 

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer