Ambon (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku mencatat selama September 2019 provinsi itu melakukan ekspor dengan nilai mencapai 0,78 juta dolar Amerika Serikat atau terjadi penurunan sekitar 9,50 persen dibanding ekspor Agustus yang mencapai 0,86 juta dolar Amerika Serikat.
“Secara kumulatif nilai ekspor Maluku Januari sampai dengan September 2019 sebesar 9,12 juta dolar Amerika Serikat atau mengalami penurunan sebesar 73,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Sabtu.
Ekspor Maluku pada September 2019, lanjutnya, berasal dari sektor non migas.
Negara tujuan ekspor Maluku pada September 2019 yakni Jepang, Hong Kong, Amerika Serikat, Singapura, dan Malaysia, ekspor terbesar menuju Jepang senilai 0,28 juta dolar Amerika Serikat.
Dumangar mengatakan total nilai ekspor komoditas asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku selama bulan September 2019 mencapai 3,33 juta dolar Amerika Serikat atau meningkat 10009,54 persen dibanding Agustus 2019.
“Secara kumulatif nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku sejak Januari sampai dengan September mencapai 13,73 juta dolar Amerika Serikat atau menurun 37,87 persen dibanding periode yang sama tahun 2018,” ujarnya.
Ekspor Maluku selama Januari-Juli 2019 seluruhnya berasal dari kelompok ikan dan udang udang, yakni ikan kerapu,ikan tuna sirip kuning, dan kepiting.
“Ekspor Maluku selama September 2019 tersebar melalui beberapa pelabuhan yakni pelabuhan Yos Soedarso dan Bandar udara Pattimura di Kota Ambon, dan pelabuhan Dobo di Kabupaten Kepulauan Aru.
Dumangar menambahkan, volume ekspor Maluku pada bulan September 2019 sebesar 0,09 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 33,25 persen bila dibandingkan dengan volume ekspor Agustus 2019 untuk komoditi ikan dan udang.
Sedangkan periode Januari- September 2019 volume ekspor Maluku mencapai 1,07 ribu ton atau menurun 98,00 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.